News

Sosok Melinda Aksa: Pengalaman dari Amerika untuk Kemajuan Makassar

MAKASSAR, UNHAS.TV - Sebagai sosok perempuan yang aktif di berbagai bidang, Melinda Aksa dikenal luas bukan hanya sebagai istri Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, tetapi juga sebagai sosok inspiratif yang berperan besar dalam dunia pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan pembangunan karakter keluarga. 

Saat ini, putri ketiga pasangan Aksa Mahmud dan Ramlah Aksa ini menjabat sebagai Ketua TP PKK Kota Makassar, sekaligus Ketua Dekranasda, Bunda PAUD, Bunda Literasi, dan Bunda Forum Anak.

Selain itu, Melinda juga merupakan "Ketua Yayasan Aksa Mahmud" yang menaungi Bosowa Education, bagian dari Bosowa Corporation —perusahaan besar yang didirikan oleh ayahnya, Aksa Mahmud, pengusaha dan politikus nasional. 



Sebagai putri dari sosok inspiratif tersebut, Melinda tumbuh dalam lingkungan yang menanamkan nilai-nilai tanggung jawab, kerja keras, dan pentingnya pendidikan sebagai bekal membangun masa depan bangsa.

Melinda menempuh pendidikan tinggi di luar negeri, tepatnya di San Francisco, Amerika Serikat, setelah bersekolah di Singapura sejak SMA. Hidup jauh dari keluarga sejak remaja menjadi pengalaman berharga baginya belajar mandiri dan beradaptasi dengan lingkungan baru.

"Awalnya saya ditemani kakak untuk beradaptasi, tapi setelah itu semuanya saya jalani sendiri. Tantangannya besar, tapi justru di situ saya belajar banyak hal tentang kehidupan," ungkap Melinda.

Kuliah di luar negeri, khususnya di jurusan International Business, membuka pandangannya tentang bagaimana cara orang berpikir, belajar, dan mengambil keputusan. Ia belajar disiplin mengatur waktu, mengelola keuangan, hingga mengurus kebutuhan sehari-hari, termasuk memasak sendiri.

"Hidup sendiri di umur 18 tahun membuat saya harus disiplin dan bertanggung jawab. Semua keputusan yang diambil punya konsekuensi, jadi harus benar-benar dipikirkan," ujarnya.

Salah satu pengalaman tak terlupakan selama tinggal di Amerika adalah ketika mobilnya dipecahkan oleh seorang tunawisma yang mengambil makanan yang disimpan di dalamnya. Momen itu, menurut Melinda, memberinya pelajaran tentang empati dan realitas sosial di negara maju.

Dalam perjalanan hidupnya, sosok Aksa Mahmud memiliki peran besar bagi Melinda. Sebagai anak perempuan pertama, ia mengaku sangat dekat dengan sang ayah dan menjadikan banyak nasihatnya sebagai prinsip hidup.

"Pesan yang selalu saya pegang dari ayah adalah bagaimana menjadi orang yang bertanggung jawab. Karena kalau orang sudah kehilangan kepercayaan, sangat sulit untuk mendapatkannya kembali," tutur Melinda.

Kini, meski telah berkeluarga dan memiliki tanggung jawab besar, komunikasi dengan sang ayah tetap terjalin erat. Setiap langkah dan keputusan penting dalam hidupnya selalu ia diskusikan dengan sosok yang menjadi panutannya tersebut.

Sebagai Ketua Yayasan Aksa Mahmud, Melinda berkomitmen menghadirkan pendidikan yang berkualitas melalui Bosowa Education. Ia percaya bahwa setiap universitas memiliki keunggulannya masing-masing, namun pengalaman belajar dan nilai kehidupan di setiap tempatlah yang membedakan hasilnya.

"Semua universitas sama dalam hal belajar. Yang membedakan adalah pengalaman hidup yang didapat di tempat yang berbeda," ujarnya.

Melalui yayasan yang dipimpinnya, Melinda telah memberikan beasiswa kepada hampir 20 anak berprestasi asal Sulawesi Selatan untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Pulau Jawa. Program ini menjadi cikal bakal berkembangnya Universitas Bosowa dan berbagai lembaga pendidikan lain di bawah naungan Bosowa Group.

"Yang ingin saya wariskan dalam dunia pendidikan adalah pendidikan yang berkualitas. Kami ingin mewujudkan institusi yang bisa melahirkan generasi cerdas dan berkarakter," tegasnya.

Dalam perannya sebagai Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda berfokus pada pemberdayaan perempuan dan penguatan ekonomi keluarga. Ia menilai bahwa banyak persoalan sosial, mulai dari stunting hingga pernikahan usia dini, berakar dari lemahnya kondisi ekonomi rumah tangga.

"Perempuan itu fondasi keluarga. Kalau ibu-ibu kuat dan berpendidikan, maka anak-anak akan tumbuh lebih baik. Itu yang kami dorong melalui edukasi dan pelatihan," ucapnya.

Selain isu ekonomi, Melinda juga menaruh perhatian besar pada lingkungan dan pengelolaan sampah, menjadikannya sebagai fokus program PKK selain isu nasional seperti stunting.

Sebagai sosok publik sekaligus ibu bagi keluarga besar Kota Makassar, Melinda Aksa ingin menghadirkan perubahan nyata melalui kolaborasi berbagai pihak. Ia berharap seluruh pihak terkait, baik pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha, dapat bersinergi mewujudkan kota yang aman, nyaman, dan berdaya saing.

"Semoga Makassar menjadi kota yang aman, nyaman, dan bersih bagi warganya. Dan semoga kita semua bisa berkolaborasi membangun masa depan yang lebih baik," tutupnya dengan penuh optimisme.(*)

Rahmatia Ardi (Unhas TV)