MAKASSAR, UNHAS.TV - Pihak keamanan New Orleans menyebut sudah 15 warga setempat yang tewas dan 35 orang luka serius akibat serangan di Bourbon Street, French Quarter, New Orleans, Amerika Serikat.
Petugas masih terus mengidentifikasi identitas korban karena saking parahnya dampak serangan itu. Namun pelakunya sudah diidentifikasi sebagai Shamdud-Din Jabbar, warga Texas dan dan pernah berdinas pada Angkatan Darat Amerika Serikat antara 2007 hingga 2020. Pelaku sudah tertembak oleh polisi.
FBI mengemukakan, Shamdud-Din Jabbar mengemudikan truk dengan kecepatan tinggi di tengah kerumunan orang yang sedang merayakan tahun baru pada pukul 3:05 waktu setempat. Truk itu disewa dari satu perusahaan Air BnB.
FBI menduga tindakan itu sebagai terorisme karena menemukan bendera yang terkait dengan organisasi teror itu di sekitar lokasi kejadian..
Atas serangan itu, presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengaku kecewa dengan pihak keamanan setempat yang dinilai lalai menjalankan tugas untuk memberi keamanan warga. Kendati demikian, ia turut berduka cita kepada korban serangan itu.
Sejumlah pemimpin negara turut mengucapkan kedukaan mereka. Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengaku terkejut atas serangan itu.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyebut serangan ini sebagai tindakan yang tidak masuk akal dan ia terus memberi semangat kepada pihak keamanan setempat dan keluarga korban.(*)