MAKASSAR, UNHAS.TV - Di tengah diskusi publik mengenai Kurikulum Berdampak yang diusung Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Rektor Unhas Prod DR Ir Jamaluddin Jompa MSc menyampaikan pandangannya tentang makna mendalam dari istilah "berdampak: dalam konteks pendidikan tinggi.
Menurutnya, Kurikulum Berdampak harus dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung, bukan hanya mahasiswa yang diuntungkan tetapi juga pertumbuhan ekonomi dan percepatan pembangunan.
"Berdampak itu maknanya luas, tergantung kepada masyarakat. Tentu berdampak pada mahasiswa kita yang berkontribusi pada masyarakat, dan juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi,” ujar Prof Jamaluddin.
Rektor Unhas menyampaikan, perguruan tinggi hari ini harus turun dari menara gading dan hadir di tengah-tengah industri, pemerintah, dan komunitas untuk bersama-sama mencari solusi dan menjadi akselerator perubahan.
"Kita berharap kehadiran universitas itu hadir di tengah-tengah masyarakat, di tengah-tengah industri, di tengah-tengah pemerintah, untuk secara bersama-sama mencari solusi, mengakselerasi pembangunan, mengakselerasi perubahan, mengakselerasi pencapaian yang lebih baik," tambahnya.
Rektor Unhas juga menegaskan bahwa pendidikan hari ini tidak boleh terpisah dari kecepatan dunia luar. Universitas harus bertindak cepat, relevan, dan membuat penelitian serta pengabdian yang nyata.
Pandangan ini menjadi bagian dari komitmen Universitas Hasanuddin untuk membangun kurikulum yang hidup, yang berakar di tengah masyarakat, dan mendorong lahirnya lulusan yang bermanfaat bagi bangsa.(*)
Rizka Fraja & Rahma Humairah (Unhas TV)