Saintek

Teori Big Bang Direvisi, Prof. Richard Lieu Perkenalkan Teori Temporal Singularities



Sebuah model kosmologi baru mengemukakan bahwa alam semesta tidak berkembang dari satu peristiwa Big Bang, melainkan melalui sejumlah ledakan energi yang berlangsung cepat, yang disebut singularitas temporal. Peristiwa-peristiwa yang tidak teramati ini dapat menjelaskan pembentukan galaksi dan percepatan kosmik tanpa bergantung pada materi gelap ataupun energi gelap. Credit: SciTechDaily.com.
Sebuah model kosmologi baru mengemukakan bahwa alam semesta tidak berkembang dari satu peristiwa Big Bang, melainkan melalui sejumlah ledakan energi yang berlangsung cepat, yang disebut singularitas temporal. Peristiwa-peristiwa yang tidak teramati ini dapat menjelaskan pembentukan galaksi dan percepatan kosmik tanpa bergantung pada materi gelap ataupun energi gelap. Credit: SciTechDaily.com.


Model kosmologi revisi ini mengajukan bahwa struktur dan stabilitas alam semesta dapat dijelaskan melalui ledakan-ledakan energi dalam waktu yang sangat singkat. Setiap semburan bertindak seragam terhadap seluruh ruang, menggantikan kebutuhan akan konsep materi gelap dan energi gelap yang selama ini sulit dibuktikan keberadaannya. "Model baru ini bisa menjelaskan pembentukan struktur dan ekspansi semesta, hanya dengan memanfaatkan singularitas densitas dalam waktu," ungkap Lieu. (Newsweek, 22 /4/2025)

Namun, bagaimana mungkin materi dan energi muncul begitu saja tanpa melanggar hukum konservasi energi-massa? Lieu membandingkan idenya dengan model steady-state milik Sir Fred Hoyle — model yang dahulu ditolak karena bertentangan dengan hukum kekekalan energi. Lieu menegaskan, dalam teorinya, materi dan energi muncul dan menghilang dalam semburan singkat, tanpa melanggar hukum tersebut. "Singularitas ini terjadi begitu cepat dan jarang dalam skala waktu kosmik, itulah mengapa kita tidak pernah berhasil mendeteksi materi gelap atau energi gelap," jelasnya.

Menariknya, singularitas ini juga menghasilkan "tekanan negatif," sejenis gaya repulsif yang menolak gravitasi dan mempercepat ekspansi semesta — mirip dengan efek yang dikaitkan pada energi gelap. Albert Einstein sendiri pernah memperkenalkan ide tekanan negatif ini dalam makalahnya tentang Konstanta Kosmologis pada tahun 1917. "Kombinasi antara densitas energi-massa positif dengan tekanan negatif memungkinkan model ini menjaga konsistensi dengan prinsip-prinsip relativitas," terang Lieu lebih lanjut. ( Space.com, 22 /4/ 2025)

Prof. Richard Lieu memperkenalkan konsep Temporal Singularities, menjelaskan bahwa alam semesta berkembang melalui ledakan-ledakan energi beruntun, bukan dari satu Big Bang. (Credit: SciTechDaily.com.
Prof. Richard Lieu memperkenalkan konsep Temporal Singularities, menjelaskan bahwa alam semesta berkembang melalui ledakan-ledakan energi beruntun, bukan dari satu Big Bang. Credit: SciTechDaily.com.


Menurut teori ini, baik materi gelap maupun energi gelap tidak bersifat permanen. Mereka hanya muncul sesaat ketika semesta berada dalam keadaan sangat seragam, sebelum akhirnya ketidakrataan kecil itu tumbuh menjadi galaksi dan struktur kosmik seperti yang kita lihat hari ini. Di luar momen-momen singkat itu, kekuatan-kekuatan misterius ini sepenuhnya menghilang dari jagat raya. 

Dengan segala keajaiban dan kerumitannya, semesta ini tampaknya menyimpan lebih banyak rahasia ketimbang yang pernah kita bayangkan. Dan barangkali, seperti yang kini diisyaratkan oleh teori baru ini, semesta bukanlah hasil satu ledakan besar, melainkan simfoni abadi dari semburan-semburan energi yang membentuk segalanya secara perlahan namun pasti.

Karena, sebagaimana para ilmuwan terus belajar, dalam kosmos yang luas ini: kebenaran bukanlah sesuatu yang beku — ia hidup, tumbuh, dan terus berubah bersama waktu.(*)