Kesehatan
News
Sosial

Tim PKM FKep Unhas Berikan Penyuluhan Bina Remaja Gowa untuk Cegah Tumor Jinak Payudara

GOWA, UNHAS.TV - Aula Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Gowa, Kamis pagi (18/9/2025), dipenuhi 94 siswi berseragam putih abu-abu.

Mereka bukan tengah menanti ujian atau rapat OSIS, melainkan mengikuti pembinaan Pelayanan Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) yang digelar Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin (FKep Unhas).

Tema kegiatan dari Tim Pengabdian pada Masyarakat FKep Unhas ini cukup serius: “Pencegahan dan Deteksi Dini Fibroadenoma Mammae (FAM)”.

Acara resmi dibuka Kepala SMA Negeri 2 Gowa, Dr Imran Mappiare MPd. Dalam sambutannya, ia menyebut kegiatan tersebut sebagai bentuk nyata kepedulian dunia pendidikan terhadap kesehatan remaja.

“Kami berharap kegiatan ini memberi bekal berharga bagi para siswi untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri, khususnya dalam melakukan pemeriksaan payudara secara mandiri,” ujarnya.

Fakultas Keperawatan Unhas menurunkan empat dosen dan dua mahasiswa dalam program pengabdian kepada masyarakat ini.

Tim dipimpin Dr Tuti Seniwati SKep Ns MKes yang menegaskan fokus kegiatan memang diarahkan pada remaja putri, khususnya mereka yang tergabung dalam PIK-R.

Menurut Tuti, fibroadenoma mammae atau tumor jinak payudara kerap muncul pada usia remaja hingga dewasa muda. Karena itu, kesadaran sejak dini penting dibangun.

“Deteksi dini adalah langkah krusial untuk mencegah risiko kesehatan lebih lanjut,” kata Tuti di hadapan peserta yang mayoritas berusia 17 tahunan itu.

Materi yang diberikan mencakup pemahaman dasar tentang FAM, cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), hingga peran teman sebaya dalam edukasi dan konseling.

Tak sekadar teori, para siswi diajak mencoba praktik SADARI dengan panduan langsung dari dosen dan mahasiswa.

Suasana kelas berubah cair, tanya-jawab berlangsung interaktif, sebagian siswi tampak mencatat serius, sementara yang lain antusias melontarkan pertanyaan.

Selain soal kesehatan, program ini juga menekankan pentingnya PIK-R sebagai pusat informasi dan konseling di sekolah.

"PIK-R diharapkan menjadi ruang aman bagi remaja untuk berbagi pengalaman, berdiskusi, sekaligus belajar menjaga kesehatan reproduksi," ujar Tuti.

Fakultas Keperawatan Unhas menyebut kegiatan ini bukan yang terakhir. Mereka berkomitmen memperluas program serupa di sekolah-sekolah lain di Sulawesi Selatan.

Tujuannya, meningkatkan literasi kesehatan remaja dan memperkuat peran pendidikan dalam membentuk generasi yang lebih sadar akan kesehatan reproduksi.

“Remaja adalah kelompok yang rentan, tapi sekaligus punya potensi besar sebagai agen perubahan,” ujar Tuti. Dengan pengetahuan yang memadai, lanjutnya, para siswi bisa menjaga diri sekaligus mengedukasi lingkungannya.

Kegiatan sehari penuh ini ditutup dengan sesi refleksi singkat. Beberapa siswi mengaku baru tahu istilah FAM dan pentingnya SADARI.

“Ternyata pemeriksaan bisa dilakukan sendiri di rumah,” kata seorang peserta. Sebuah langkah kecil yang diharapkan membawa dampak besar: kesadaran remaja putri akan kesehatan tubuhnya sendiri. (*)