MAKASSAR, UNHAS.TV - Mengemil sering kali menjadi kebiasaan yang sulit dihindari. Kegiatan ini biasanya dilakukan ketika rasa lapar bahkan di antara dua waktu makan utama.
Kegiatan mengemil pada dasarnya berpotensi tidak menyehatkan, sehingga diperlukan pengetahuan khusus agar kegiatan ini bisa diubah menjadi hal menyenangkan dan menyehatkan.
Mengemil menjadi tidak menyehatkan karena camilan yang dikonsumsi umumnya merupakan makanan yang tinggi kalori, gula, garam, serta lemak tak sehat.
Jika makanan itu dikonsumsi berlebihan, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, peningkatan penyakit jantung, gangguan pencernaan, dan diabetes.
Ahli gizi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Dr dr Veni Hadju MSc PhD, menyebut, konsumsi camilan dalam jumlah yang berlebih, bisa membahayakan kesehatan.
Ini karena camilan seperti makanan instan dan super olahan sangat sedikit mengandung nutrisi penting untuk tubuh. Produsen umumnya menambahkan perisa makanan dan bahan pewarna sintetis untuk mengurangi biaya produksi dan kdang mengesampingkan sisi kesehatan konsumen..
"Kalau dikonsumsi dalam jangka waktu panjang, dapat merusak tubuh. Mungkin tidak seketika dirasakan dampak buruknya, tetapi baru terasa dalam beberapa tahun kemudian," kata Prof Veni.
Prof Veni melanjutkan, hal yang perlu diwspadai yakni penambahan bahan pengawet pada makanan camilan, utamanya pada makanan kaleng dan kemasan.
Kepala Program Studi Ilmu Gizi FKM Unhas pun menyampaikan, alternatif yang baik untuk dilakukan saat perasaan ingin mengemil muncul adalah memilih camilan sehat seperti buah-buahan segar yang kaya serat, vitamin, dan antioksidan.
"Lebih baik memilih camilan yang lebih bergizi untuk kesehatan yang optimal," katanya.(*)
Andrea Ririn Karina (Unhas TV)