MAKASSAR, UNHAS.TV - Tiongkok tidak tinggal diam dengan rencana presiden terpilih AS Donald Trump yang akan memberlakukan pajak lebih tinggi untuk produk Tiongkok yang masuk ke AS dan pelarangan impor chip asal Tiongkok.
Sebelum itu terjadi, Tiongkok sudah melakukan pelarangan ekspor barang-barang terkait galium, germanium, antimon, dan material superkeras yang berpotensi untuk aplikasi militer ke AS.
Galium dan germanium adalah jenis logam terpenting di industri semikonduktor komputer, sedangkan germanium adalah logam yang digunakan pada teknologi inframerah, kabel serat optik, dan sel surya.
Pelarangan ini tentu saja merugikan Amerika Serikat. Data kementerian perdagangan Tiongkok menyebutkan, pengiriman produk antimon secara keseluruhan pada bulan Oktober anjlok hingga 97 persen dari bulan September setelah Beijing mulai membatasi ekspornya.
Tahun lalu, Tiongkok menyumbang 48 persen dari antimon yang ditambang secara global, yang digunakan dalam amunisi, rudal inframerah, senjata nuklir, dan kacamata penglihatan malam, serta dalam baterai dan peralatan fotovoltaik.
Pengumuman Tiongkok tersebut muncul setelah Amerika Serikat melancarkan tindakan keras ketiga dalam tiga tahun terakhir terhadap industri semikonduktor China dengan membatasi ekspor ke 140 perusahaan, termasuk pembuat peralatan chip Naura Technology Group.(*)