UNHAS.TV - Hari Raya Idulfitri di Sulawesi Selatan terasa kurang lengkap tanpa kehadiran buras, kuliner tradisional khas Bugis-Makassar yang berbahan dasar beras dan santan.

Dibungkus dengan daun pisang dan dimasak dalam waktu lama, buras bukan hanya makanan, tetapi juga simbol kebersamaan dan tradisi keluarga yang mengakar kuat.

Liputan ini menyoroti proses pembuatan buras yang penuh ketelatenan, mulai dari pengaronan beras dengan santan hingga pembungkusan yang rapi bersama anggota keluarga.

Momen memasak buras menjadi sarana mempererat silaturahmi, menjadikannya lebih dari sekadar sajian Lebaran.

Dalam wawancara bersama pembuat buras, Hj. Sitti Normawati, dan pecinta buras, Asrawati, terungkap bahwa meski zaman terus berubah dan kuliner modern bermunculan, buras tetap dicintai dan diwariskan lintas generasi.

Hidangan ini kerap disantap bersama opor ayam, coto Makassar, dan aneka kue tradisional, menjadi ikon kuliner yang lekat dengan perayaan Idulfitri di Sulawesi Selatan.

Simak liputan lengkapnya dalam tayangan berikut ini: