News

W Super Club Makassar, Ada Mudharatnya tapi Sulit Ditolak

POLEMIK - W Super Club menuai polemik di Makassar. (foto: IG @wsuperclub)

MAKASSAR, UNHAS.TV - Pengacara ternama Hotman Paris Hutapea menulai polemik sejak meresmikan W Super Club, tempat hiburan malamnya di Makassar, pekan lalu. Ini cabang kelima di Indonesia sejak hadir di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali.

Baru beberapa hari sejak diresmikan, muncullah polemik dari mereka yang menerima, menolak, dan pihak yang berada di antara menolak tapi mempertimbangkan dampak baiknya.

Polemik menjadi melebar karena Penjabat Gubernur Sulsel menyebutkan, W Super Club di Makassar hanya mengantongi izin operasional sebagai bar. Namun, kenyataannya selama beberapa hari beroperasi, W Super Club tak ubahnya temoat hiburan malam.

Sejumlah organisasi masayarakat menolak keras keberadaan tempat itu. Mulai dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel, Pengurus Daerah Muhammadiyah Makassar, Nahdlatul Ulama Makassar, Forum Umat Islam Bersatu, Himpunan Mahasiswa Islam, dan yang terbaru kelompok masyarakat tang tergabung dalam Aliansi Suku Makassar.

Terkait pro kontra tersebut, sejumlah mahasiswa Unhas turut memberikan tanggapan: Muhammad Mahfud Mas'ud dan Adam Saputra.

"W Super Club itu mendatangkan mudharat dan izinnya pun bermasalah karena semula bar tetapi menjadi tempat hiburan malam," kata Mahfud.

Meski mendatangkan mudharat, Mahfud menilai sulit menolak tempat itu karena pada sisi lain, pajak dari hiburan malam termasuk mendatangkan pendapatan cukup besar untuk Kota Makassar. Apalagi Makassar sebagai kota metropolitan, tentu sulit menghindari temoat hiburan malam.

Hal serupa juga dikatakan Adam Saputra, mahasiswa Unhas. Ia menambahkan, ucapan Hotman Paris Hutapea sebelum peresmian di CPI Makassar yang mengajak perempuan makassar berdansa hingga akhir zaman, makin memperuncing kontroversi itu.

Berbeda dengan dua rekan lainnya, Rizal Aprillah mengajak siapa saja untuk tidak terpancing dengan ucapan Hotman Paris Hutapea. "Pernyataan Hotman Paris Hutapea yang kontroversial itu hanya gimmick untuk menarik banyak pengunjung.

"Tidak perlu ditanggapi berlebihan," katanya.

Hingga saat ini, pro kontra keberadaan W Super Club masih terus bergulir. Atas polemik itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib telah mengambil sikap dengan menutup sementara klub yang diresmikan pada 27 Mei 2024 ini.

Iffa Aisyah Rahman (Unhas TV)