MAKASSAR, UNHAS.TV - Stroke, sering disebut sebagai "serangan otak," terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terputus, baik karena penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).
Ini adalah salah satu penyebab utama kecacatan dan kematian di seluruh dunia, tetapi pengenalan dini tanda-tanda peringatan dapat meningkatkan hasil secara signifikan.
Meskipun stroke sering terjadi tiba-tiba, tanda-tanda awal dan faktor risiko tertentu dapat menunjukkan kemungkinan stroke di masa depan. Memahami tanda-tanda ini, yang didukung oleh bukti ilmiah, dapat membantu individu mencari intervensi medis tepat waktu.
Tanda-Tanda Awal Stroke yang Berpotensi
1. Serangan Iskemik Transien (TIA): Sering disebut "mini-stroke," TIA adalah penyumbatan sementara aliran darah ke otak, menghasilkan gejala mirip stroke yang hilang dalam hitungan menit hingga jam.
Menurut American Stroke Association, TIA adalah tanda peringatan kritis, dengan hingga 15% pasien TIA mengalami stroke penuh dalam tiga bulan, terutama jika tidak diobati (Johnston et al., 2000). Gejalanya meliputi kelemahan mendadak, mati rasa, perubahan penglihatan, atau kesulitan berbicara, yang berlangsung kurang dari satu jam.
2. Sakit Kepala Hebat Mendadak: Sakit kepala yang tidak dapat dijelaskan dan sangat hebat, terutama yang digambarkan sebagai "sakit kepala terburuk dalam hidup," dapat menjadi tanda stroke yang akan datang, khususnya stroke hemoragik.
Sebuah studi di Stroke (2004) mencatat bahwa sakit kepala seperti ini dapat mendahului perdarahan subaraknoid, jenis stroke yang disebabkan oleh perdarahan di otak (Gorelick et al., 2004).
3. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi): Tekanan darah tinggi kronis adalah faktor risiko utama stroke, merusak pembuluh darah dari waktu ke waktu dan meningkatkan kemungkinan pembentukan gumpalan atau pecahnya pembuluh darah.
Journal of the American Medical Association (2017) melaporkan bahwa hipertensi berkontribusi pada 50% dari semua stroke (Lackland et al., 2017). Pemantauan dan pengelolaan tekanan darah secara teratur sangat penting.
4. Masalah Penglihatan: Penglihatan buram mendadak, penglihatan ganda, atau kehilangan penglihatan pada satu atau kedua mata dapat mengindikasikan risiko stroke.
Gejala ini mungkin berasal dari berkurangnya aliran darah ke lobus oksipital atau saraf optik. Penelitian di Neurology (2010) menghubungkan gangguan penglihatan seperti ini dengan risiko stroke yang lebih tinggi, terutama pada pasien dengan faktor risiko vaskular lainnya (Lavallée et al., 2010).