Kesehatan

Waspada Jika 8 Tanda ini Muncul, Berpotensi Kena Serangan Stroke di Masa Depan




5. Mati Rasa atau Kelemahan pada Anggota Tubuh atau Wajah: Mati rasa, kesemutan, atau kelemahan mendadak, terutama di satu sisi tubuh, adalah tanda peringatan utama. 

Ini dapat mencerminkan gangguan aliran darah ke daerah motorik otak. Studi tahun 2019 di The Lancet menekankan bahwa kelemahan unilateral adalah prediktor kunci stroke, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti kesulitan berbicara (Easton et al., 2019).

6. Kesulitan Berbicara atau Memahami Ucapan: Bicara pelo, kesulitan membentuk kata-kata, atau masalah memahami orang lain dapat menandakan risiko stroke. Gejala ini sering muncul dari berkurangnya aliran darah ke pusat bahasa otak. 

New England Journal of Medicine (2013) menyoroti bahwa kesulitan berbicara adalah pendahulu umum stroke iskemik (Furie et al., 2013).

7. Pusing atau Kehilangan Keseimbangan yang Tidak Dijelaskan: Pusing mendadak, kesulitan berjalan, atau kehilangan koordinasi dapat mengindikasikan gangguan aliran darah ke serebellum atau batang otak. 

Menurut studi tahun 2015 di Stroke, vertigo atau masalah keseimbangan, terutama jika dikombinasikan dengan gejala neurologis lain, secara signifikan meningkatkan risiko stroke (Kerber et al., 2015).

8. Masalah Kognitif atau Memori: Perubahan kognitif yang halus, seperti gangguan memori atau kesulitan berkonsentrasi, dapat menunjukkan penyakit pembuluh darah kecil di otak, yang merupakan pendahulu stroke. 

Studi tahun 2020 di Neurology menemukan bahwa penurunan kognitif di usia paruh baya terkait dengan risiko stroke yang lebih tinggi di kemudian hari (Sabia et al., 2020).

Faktor Risiko yang Perlu Diperhatikan

Selain tanda-tanda peringatan ini, kondisi tertentu meningkatkan risiko stroke:

  • Diabetes: Merusak pembuluh darah, menggandakan risiko stroke (American Diabetes Association, 2021).
  • Fibrilasi Atrium: Irama jantung yang tidak teratur dapat menyebabkan pembentukan gumpalan, meningkatkan risiko stroke hingga lima kali lipat (Wolf et al., 1991).
  • Merokok: Menggandakan risiko stroke dengan merusak pembuluh darah dan mempromosikan pembentukan gumpalan (CDC, 2022).
  • Kolesterol Tinggi: Berkontribusi pada penumpukan plak, mempersempit arteri (Grundy et al., 2018).

Apa yang Harus Dilakukan

Jika Anda atau orang lain mengalami tanda-tanda ini, bertindak cepat. American Stroke Association merekomendasikan akronim **FAST** untuk mengenali gejala stroke:

  • Face (wajah turun)
  • Arm (lengan lemah)
  • Speech (kesulitan berbicara)
  • Time (waktu untuk memanggil layanan darurat)

Untuk tanda-tanda peringatan non-darurat seperti TIA atau faktor risiko yang persisten, segera konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan. Perubahan gaya hidup (misalnya, pola makan sehat, olahraga teratur, berhenti merokok) dan pengelolaan medis (misalnya, obat tekanan darah atau kolesterol) dapat secara signifikan mengurangi risiko stroke.




>> Baca Selanjutnya