Idul Fitri adalah hari kemenangan bagi umat Islam setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh. Di hari yang penuh kebahagiaan ini, berkumpul bersama keluarga menjadi tradisi yang tidak terpisahkan.
Oleh karena itu, banyak orang yang memanfaatkan momen Lebaran untuk berziarah kubur, mendoakan orang tua atau kerabat yang telah tiada.
Menurut penelitian dalam jurnal Islamic Studies on Death and Mourning, berziarah kubur memiliki manfaat psikologis bagi pelakunya.
Selain memberikan ketenangan batin, ritual ini juga memperkuat hubungan emosional dengan anggota keluarga yang telah meninggal.
Lebih dari itu, Islam mengajarkan bahwa doa dari anak yang saleh untuk orang tuanya yang telah tiada merupakan salah satu amalan yang tidak terputus, sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Muslim:
"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya." (HR. Muslim No. 1631)
Dalam Islam, tidak ada ketentuan khusus bahwa ziarah kubur harus dilakukan pada hari tertentu, termasuk Idul Fitri.
Namun, karena Lebaran adalah momen berkumpulnya keluarga, banyak yang memanfaatkannya untuk berkunjung ke makam sanak saudara.
"Untuk hari Lebaran, sebenarnya tidak ada syariat. Tapi kan manusia karena kesibukannya, kadang lupa. Baru mengingat saat berkumpul bersama seperti saat Lebaran. Di situlah dimanfaatkan untuk ziarah kubur bersama," ujar Anregurutta Najmuddin.
"Ulama sepakat bahwa berziarah kubur kapan saja diperbolehkan, selama dilakukan dengan adab yang benar," tegas Ketua MUI Sulsel ini.
Beberapa etika dalam berziarah kubur antara lain: Mengucapkan salam saat memasuki area pemakaman. Membaca doa untuk ahli kubur.
Lalu tidak melakukan ritual yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti meminta pertolongan kepada orang yang telah meninggal. Tidak duduk atau menginjak makam.
Ziarah kubur di hari Idul Fitri bukanlah suatu kewajiban dalam Islam, tetapi juga bukan sesuatu yang dilarang. Tradisi ini memiliki nilai positif jika dilakukan dengan tujuan untuk mendoakan orang yang telah meninggal dan mengingatkan diri akan kehidupan akhirat. (*)
(Zulkarnain | Unhas.TV)