News
Program
Unhas Story

2 Medali Emas Pimnas 2025 dari Surat Kecil untuk Tuhan Mengubah Hidup Anak-Anak Kusta



Peraih dua medali Emas di Pimnas 2025, Dzikom Puspitaningrum dan Nursyafira Zahra saat tampil dalam program siniar Unhas Story di studio Unhas TV. (dok unhas tv)


Persiapan untuk mengikuti PIMNAS 2025 ini memang tidak mudah. Tim yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai fakultas ini harus bekerja keras untuk menghasilkan presentasi yang meyakinkan.

Mereka berfokus pada dampak positif yang dapat dihasilkan dari program pengabdian masyarakat ini, yang akhirnya berhasil menarik perhatian juri PIMNAS.

Menurut Nursyafira, persiapan untuk presentasi dan poster membutuhkan banyak waktu dan usaha. “Kami belajar untuk menyampaikan cerita yang mudah dipahami oleh juri, agar mereka bisa merasakan langsung dampak yang kami buat,” ungkapnya.

Meskipun tim sudah meraih medali emas, mereka berharap dampak dari program ini akan terus berlanjut.

Anak-anak yang telah mengikuti program ini diharapkan dapat melanjutkan apa yang telah mereka pelajari, serta mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh untuk kehidupan sehari-hari.

Selain itu, tim juga berharap masyarakat akan semakin peduli terhadap anak-anak di kompleks kusta, dan program ini bisa menjadi model bagi pengabdian masyarakat lainnya di masa depan.

Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan orang tua, teman-teman, dan dosen yang terus memberikan motivasi dan doa. "Kami tidak bisa mencapai ini tanpa dukungan dari mereka semua. Mereka adalah bagian dari perjalanan kami," kata Dzikom.

Di balik keberhasilan ini, ada pesan berharga dari dua mahasiswa peraih medali emas, Dzikom dan Nursyafira, bagi mahasiswa yang akan mengikuti PIMNAS berikutnya. Keduanya menekankan pentingnya semangat dan ketekunan dalam mengikuti setiap tahap PKM.

Menurut mereka, hasil yang dicapai tidak hanya bergantung pada prestasi akhir, tetapi pada proses belajar yang dilalui. “Jangan fokus pada hasil, nikmati setiap langkah dalam proses ini,” ujar Nursyafira dengan penuh semangat.

Dzikom menambahkan, "Jangan menunggu kesempurnaan untuk memulai. Proyek PKM adalah kesempatan untuk belajar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Jadi, mulailah berkarya dan jangan ragu untuk mencoba."

Keberhasilan tim Surat Kecil untuk Tuhan mengingatkan kita bahwa pengabdian masyarakat bukan hanya soal meraih medali, tetapi juga tentang bagaimana memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kehidupan orang lain.

Mereka membuktikan bahwa dengan semangat, kolaborasi, dan komitmen untuk memberikan yang terbaik, perubahan nyata bisa terjadi di masyarakat. (*)