Prof Farida menekankan bahwa peran semua pihak di perguruan tinggi, terutama pimpinan, sangat penting dalam mencontohkan dan menerapkan sikap yang mengedepankan keselamatan dan kesejahteraan seluruh komunitas kampus.
“Melalui diskusi ini, kita semua dapat belajar dari pengalaman satu sama lain, termasuk tantangan dan cara mengatasi kasus kekerasan seksual,” tambahnya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa sebelumnya Satgas PPKS Unhas bersama Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Indonesia (UI), telah melakukan inisiasi bersama dengan Yayasan BaKTI dalam merancang dan melaksanakan strategi pencegahan kekerasan seksual.
KEKERASAN SEKSUAL. Satgas PPKS Unhas menggelar talkshow bertajuk "Implementasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkup Perguruan Tinggi se-Sulsel" di Unhas Hotel and Convention, Kamis (31/10/2024). (dok Humas Unhas)
Dalam kegiatan ini, hasil riset dan temuan lapangan dipresentasikan, mengungkap masih tingginya angka kekerasan seksual di lingkungan kampus, dan memicu tekad bersama untuk melakukan perubahan nyata.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan acara ini.
Prof JJ menekankan pentingnya komitmen dan kolaborasi dalam menciptakan iklim kampus yang inklusif dan aman.
“Kita perlu merancang sebuah peradaban baru yang mengutamakan keselamatan dan kenyamanan seluruh civitas akademika,” ujar Prof Jamaluddin.
Rektor juga menyampaikan harapannya agar keberadaan Satgas PPKS menjadi pemicu bagi perguruan tinggi lainnya dalam merancang sistem yang mampu mengatasi dan mencegah kekerasan seksual secara menyeluruh.
"Unhas berusaha memberikan dukungan terbaik, meski masih ada banyak hal yang perlu kita perbaiki untuk mewujudkan lingkungan yang benar-benar aman," tutupnya. (*)