News

Agam Rinjani, Alumnus Unhas yang Dipuji Dunia karena Evakuasi Warga Brasil di Jurang Gunung Rinjani




Melalui satu unggahan di X, seorang perempuan menyebut Agam sebagai seniornya di Korps Pecinta Alam (Korpala) Universitas Hasanuddin. Ia juga menyebut Agam sebagai Abang yang memiliki fisik kuat, tulus, dan pantang menyerah.

Guru Besar Antoropologi Unhas Prof Tasrifin Tahara menegaskan bahwa Agam adalah mantan mahasiswanya di Antropologi Unhas. Prof Tasrifin bahkan punya pengalaman unik dengan Agam, mahasiswa angkatan 2008.

"(Dia) salah satu anak mahasiswa saya yang selama ini anggap “aneh” ternyata mendapat pujian dari nitizen luar negeri," kata Prof Tasrifin.

Tasrifin menambahkan, pada saat gempa Palu tahun 2018, Agam turut mengevakuasi mayat yang terdampak gempa dengan magnitude mencapai 7,4 Skala Richter (SR) kala itu.

"Tiba-tiba dia datang ke rumah saya membawa mobil ambulance, lalu minta tolong agar diberi uang untuk biaya ke Pasangkayu dan ke Lombok, NTB. Dia anak yatim piatu yang punya tekad dan satu-satunya mahasiswa yang berani minta uang sama saya untuk beli rokok. Saya sudah anggap dia seperti adik saya,' ujar Tasrifin.

Wakil Dekan Bidang Kemitraan, Riset, dan Inovasi Fakultas Kedokteran Gigi Unhas drg Erni Marlina PhD SpPM Subsp Inf(K) membenarkan Agam pernah aktif di Korpala Unhas semasa Agam kuliah di Kampus Tamalanrea. 

Erni yang juga pernah aktif di Korpala Unhas menyebut Agam sebagai sosok yang selalu ada di setiap tindakan penyelamatan, khususnya di kawasan Gunung Rinjani, Nusa Tengara Barat. 

"Jejak rekam tindakannya soal penyelamatan di Rinjani, sangat panjang. Setahu saya Agam bergabung di Divisi Gunung di Korpala Unhas," katanya kepada Unhas TV. 

Bertabur Pujian 

Tindakan Agam banyak mendapat pujian dari warga negara Brasil. Sebagian di antaranya diungkap melalui akun X. "Sementara banyak "idola" masa kini hidup dari sorotan dan ego, Agam Rinjani memilih diam, berkorban, dan berbelas kasih. Ia membayar ongkosnya sendiri. Ia pergi ke Juliana. Ia menghabiskan malam di samping jasadnya dan naik ke atas dengan Juliana di punggungnya. Ia tidak meminta apa pun. Ia hanya melakukan apa yang dibutuhkan," demikian tulisan Caio Franca @caiofranca40.

"Pemandu Agam Einjani secara sukarela mengumpulkan tim relawan dan pergi mencari Juliana bahkan di wilayah yang tidak bersahabat, bahkan tanpa struktur dan dukungan dari pemerintah!! Ada orang baik di dunia yang bersimpati seperti Agam Rinjani dan timnya! Terima kasih yang tak terhingga." tulis ELINE @elinepacheco.(*)