Mahasiswa

Agum Trianto, Penyandang Disabilitas Raih Cum Laude Magister Manajemen Unhas

UNHAS.TV – Tampil mengenakan toga dengan senyum penuh percaya diri, Agum Trianto Gunawan melangkah mantap di Baruga A.P. Pettarani, Selasa (15/7/2025).

Di antara 2.641 wisudawan yang dilantik dalam seremoni tersebut, Agum disebut sebagai salah satu lulusan terbaik Universitas Hasanuddin.

Bukan hanya karena Indeks Prestasi Kumulatif-nya menyentuh angka 3,98, tapi karena kisah perjuangan di balik angka itu, kisah yang jauh lebih dalam dari sekadar deretan nilai akademik.

Agum adalah penyandang disabilitas daksa. Namun keterbatasan fisik tidak membatasi langkahnya untuk mengejar pendidikan setinggi mungkin.

Keterbatasan fisik tidak menghalangi tekad Agum Trianto Gunawan untuk menorehkan prestasi membanggakan. 

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu menyelesaikan studinya dalam waktu 1 tahun 9 bulan melalui skema Beasiswa LPDP, dengan dedikasi dan semangat yang tak tergoyahkan.

“Saya merasa sangat senang dan tidak menyangka mendapat cum laude karena studi saya hampir dua tahun. Setiap pulang kuliah saya selalu mereview materi,” ujar Agum saat ditemui usai prosesi wisuda.

Agum mengisahkan bahwa pengalaman kuliah di Universitas Hasanuddin cukup inklusif baginya. Meski merupakan penyandang disabilitas daksa, ia mengaku tidak mengalami kendala berarti dalam aksesibilitas selama menjalani masa studi.

“Untuk selama ini yang saya rasakan karena saya disabilitas daksa, saya hanya merasakan akses selama perkuliahan sudah sangat aman,” ungkapnya.

Keberhasilan Agum tidak datang secara instan. Ia menekankan bahwa kunci sukses dalam dunia pascasarjana adalah disiplin, penguasaan literatur akademik, dan kemauan untuk terus belajar.

Kepada mahasiswa yang ingin melanjutkan studi ke jenjang S2, ia membagikan tips yang sederhana namun penting.

“Saya sangat menyarankan banyak membaca jurnal Scopus, karena itu sangat penting untuk perkuliahan. Itu membantu kita memahami materi dengan lebih dalam dan menulis tugas akhir yang berkualitas,” tuturnya.

Agum menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan bukanlah hambatan untuk berprestasi. Semangatnya mencerminkan pesan kuat bahwa kesuksesan adalah milik siapa saja yang terus berusaha, tanpa menyerah, dan mau menghadapi tantangan.

Perjalanan akademiknya menjadi inspirasi bagi banyak pihak, termasuk civitas akademika Unhas dan sesama penyandang disabilitas yang tengah menempuh pendidikan tinggi.

Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap semangat dan dedikasi para wisudawan yang telah menyelesaikan studi dengan berbagai perjuangan, termasuk mereka yang menghadapi tantangan khusus.

“Kami bangga kepada seluruh lulusan, termasuk mereka yang membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk unggul. Agum Trianto adalah salah satu contoh nyata ketangguhan dan daya juang mahasiswa Unhas,” ujar Rektor dalam pidatonya.

Prosesi wisuda kali ini kembali menjadi ajang penghargaan atas semangat juang dan keberagaman yang dimiliki mahasiswa Universitas Hasanuddin. Kisah Agum Trianto bukan hanya tentang gelar dan IPK tinggi, tetapi juga tentang harapan, keberanian, dan perjuangan yang tanpa henti.

(Andi Putri Najwah / Andi Muhammad Syafrizal / Unhas.TV)