UNHAS.TV - Momen membahagiakan kembali menyelimuti keluarga Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa beserta sang istri, Dr Hartati Tamti ST MSi.

Putra ketiganya, Ahmad Walid Jamal resmi menikahi Aisyah Syahriar, putri pasangan Drs Syahriar Dg Lewa MPd dan Syahidah Thamrin SPd MPd.

Pernikahan kedua mempelai tersebut berlangsung di Unhas Hotel & Convention, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Minggu (21/12/2025) mulai pukul 09.00 Wita.

Agenda pertama dalam pernikahan tersebut ialah serah terima mahar yang dilakukan oleh ibunda mempelai pria, Hartati Tamti ke ibunda mempelai wanita, Syahidah Thamrin.

Sebelum prosesi serah terima mahar dilakukan, Qori Terbaik Nasional, Abbas Alimuddin terlebih dahulu melantunkan ayat suci Al-Quran. 

Selanjutnya, dalam prosesi akad nikah, Penghulu Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tamalanrea, Drs Sirajuddin MPd membacakan khotbah nikah dan memandu ijab kabul yang diucapkan oleh mempelai pria kepada wali nikah mempelai wanita.

Walid Jamal mengucapkan ijab kabul dengan lancar, sebagai tanda sahnya pernikahan sesuai dengan syariat agama dan peraturan yang berlaku.

”Saya terima nikahnya Aisyah Syahriar binti Syahriar, dengan mahar uang 88 rial, 1 stel perhiasan emas, dan 1 unit rumah, tunai karena Allah,” ucap Walid Jamal dengan sekali tarikan napas.

Akad nikah disaksikan oleh keluarga besar kedua mempelai, para saksi, serta tamu undangan yang hadir.

Adapun yang bertindak sebagai saksi nikah ialah Ketua Majelis Wali Amanat Unhas, Prof Dr Andi Alimuddin Unde MSi.

Acara kemudian dilanjutkan dengan prosesi pertemuan pertama antara mempelai pria dan mempelai wanita sebagai pasangan suami istri di bilik yang telah disiapkan.

Setelah itu, mereka melakukan prosesi memohon restu dan doa kepada orang tua mereka. Pada prosesi tersebut, Prof JJ --sapaan akrab Rektor Unhas, terlihat meneteskan air mata saat memeluk anaknya.

Hadir dalam acara tersebut, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof H Dr Hamdan Juhannis MA PhD, membawakan nasihat pernikahan. Ia menyampaikan, pernikahan bukan tempat mencari kesempurnaan, tetapi keutuhan.

”Jadi jangan cari kesempurnaan dalam pernikahan, tetapi carilah keutuhan. Karena kita ini semua adalah makhluk yang terdiri dari belahan (jiwa),” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan kepada kedua mempelai agar tidak terlalu menuruti ego masing-masing. ”Jadi sekali lagi ananda ku, mengontrol ego adalah pondasi untuk mencapai keharmonisan dalam berumah tangga,” ungkap Hamdan.

Terakhir, acara pernikahan dilanjutkan dengan resepsi pernikahan dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan. Kedua mempelai menerima ucapan selamat serta doa dari para tamu undangan yang hadir.

(Achmad Ghiffary M / Muh Resha Maharam / Unhas TV)