MAKASSAR, UNHAS.TV - Presenter sekaligus produser ternama, Helmy Yahya, hadir di Universitas Hasanuddin untuk berbagi inspirasi seputar kepemimpinan di era digital.

Helmy Yahya membawakan kuliah umum bertajuk “Digital Leadership: Mewujudkan Kampus Berdampak di Era Digital”, yang digelar di Aula Prof. Dr. Amiruddin, Fakultas Kedokteran Unhas, Rabu (22/10).

Di kesempatan itu, Helmy mengajak mahasiswa memahami pentingnya menjadi pemimpin yang adaptif dan inovatif di tengah transformasi teknologi yang pesat.

Suasana aula tampak dipenuhi antusiasme ratusan mahasiswa yang hadir sejak siang. Dengan gaya komunikatif dan jenaka khasnya, Helmy membuka sesi dengan refleksi tentang perubahan zaman yang ditandai dengan percepatan digitalisasi di semua sektor, termasuk pendidikan tinggi.

Ia menegaskan, keberhasilan seorang pemimpin di era digital tidak hanya diukur dari kemampuan menguasai teknologi, tetapi dari kemampuannya menyampaikan ide, memotivasi, dan menggerakkan perubahan.

“Kesuksesan seseorang berawal dari kemampuan bercerita. Semua orang punya ide besar, tapi tantangan terbesarnya adalah bagaimana mengeluarkan ide itu dari kepala dan menjadikannya nyata,” ujar Helmy di hadapan mahasiswa yang menyimak dengan penuh perhatian.

Helmy menambahkan, seorang pemimpin digital harus memiliki visi yang kuat dan mampu menjembatani potensi manusia dengan teknologi.

Ia menekankan, perguruan tinggi seperti Universitas Hasanuddin seharusnya tidak hanya mengikuti tren digital, tetapi menjadi pionir dalam penerapan nilai-nilai kepemimpinan digital di berbagai aspek kehidupan kampus.

Menurut lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) ini, keberhasilan sebuah institusi selalu ditentukan oleh kualitas pemimpinnya.

Ia mencontohkan sejumlah perusahaan besar di dunia seperti BYD, Tencent, dan Alibaba yang tumbuh karena memiliki sosok pemimpin yang visioner. Dalam konteks Unhas, Helmy menyebut Rektor Prof. Jamaluddin Jompa sebagai figur pemimpin yang terbuka dan progresif.

“Saya selalu bilang, satu kemajuan sebuah institusi, lembaga, atau negara itu ditentukan oleh leader-nya. Saya belajar dari China, semua perusahaan hebat seperti BYD, Tencent, Alibaba, punya pemimpin luar biasa," kata mantan Dirut TVRI tersebut.

"Dan saya menemukan hal itu di Prof. JJ, seorang pemimpin yang terbuka, visioner, dan mau dikritik untuk kemajuan. Unhas punya potensi besar jadi kampus unggulan tanpa sekat timur dan barat,” ungkap Helmy.

Sementara itu, Rektor Unhas, Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc memberikan apresiasi atas kehadiran Helmy Yahya yang dikenal sebagai sosok inspiratif dengan pengalaman panjang di dunia media, bisnis, dan pendidikan.

Dalam sambutannya, Prof. Jamaluddin menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaannya karena mahasiswa Unhas mendapat kesempatan untuk belajar langsung dari figur publik yang dikenal berwawasan luas.

“Kami bersyukur bisa bertemu beliau, seorang tokoh yang memadukan banyak hal, sebagai selebriti, akademisi, dan visioner.

"Mudah-mudahan ini bukan yang terakhir, karena inspirasi adalah kunci awal dari proses membangun anak bangsa. Kami berharap Unhas terus melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan untuk Indonesia Jaya,” kata Prof. Jamaluddin.

Kuliah umum ini tidak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan, tetapi juga ruang refleksi bagi mahasiswa untuk melihat kembali peran mereka sebagai generasi penerus yang harus siap memimpin perubahan di dunia digital.

Helmy menutup sesi dengan pesan bahwa kepemimpinan digital bukan semata soal menguasai teknologi, melainkan tentang memiliki empati, visi, dan keberanian untuk bertindak.

Ia mengajak seluruh mahasiswa Unhas untuk tidak takut bermimpi besar dan terus belajar agar dapat menjadi pemimpin yang berdampak bagi masyarakat.

Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam upaya Unhas menanamkan nilai-nilai kepemimpinan transformatif di kalangan mahasiswa, sejalan dengan semangat kampus untuk menjadi pusat unggulan dalam inovasi dan pengabdian di era digital.

(Rahmatia / Zahra Tsabitha Suchengl / Unhas TV)