Pendidikan

ALSA Unhas Perjuangkan Hak-hak Pendidikan Anak di Pulau Kodingareng Lompo

MAKASSAR, UNHAS.TV - Himpunan mahasiswa hukum se-Asia atau Asian Law Students Association (ALSA) Local Chapter (ALSA LC) Universitas Hasanuddin berhasil menuntaskan sejumlah kegiatan ALSA Care and Legal Coaching Clinic (ALSA CLCC) yang berlangsung di Pulau Barrang Lompo dan Kampus Unhas sejak 22 November hingga 28 November.

Siaran pers ALSA LC Unhas menyebutkan, ALSA CLCC ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan untuk memutus angka putus sekolah anak-anak Pulau Kodingareng Lompo. 

Kegiatan ini merupakan gabungan dari program kerja tahunan ALSA Care dan ALSA Legal Coaching Clinic (LCC). Teman kegiatan ini menekankan pada penurunan angka putus sekolah anak-anak pulau melalui akses pendidikan yang setara sebagai dampak dari penambangan pasir.

"ALSA CLCC tidak hanya jadi sarana edukasi hukum serta edukasi masyarakat tetapi juga menciptakan dampak nyata kepada anak-anak di Kepulauan Kodingareng," kata project officer ALSA CLCC Achmad Al Muhtadee Billa Herianto.

ALSA CLCC dimulai dengan diskusi bertajuk peran tanggung jawab sosial usaha pertambangan terhadap kesejahteraan warga Pulau Kodingareng Lompo. 

Kegiatan ini melibatkan sejumlah mitra yakni BEM Universitas Bosowa, Humahum Universitas Negeri Makassar, LeDHaK Universitas Hasanuddin, dan Alauddin Law Study Center (ALSC).

Ada pula kegiatan Story Spark di Pulau Kodingareng Lompo yang melibatkan anak-anak setempat. Bermitra dengan Sikola Cendekia Pesisir, panitia ALSA CLCC mengajak anak-anak untuk semangat menempuh pendidikan melalui kegiatan berdongeng, berpuisi, dan menghias buku catatan.

Di pulau itu juga dilaksanakan penyuluhan tentang pentingnya pendidikan untuk memperoleh ijazah Paket C untuk ana-anak. 

Juga diadakan kelas terbuka mengenai mata pelajaran yang ada di silabus Paket C serta penyerahan bantuan uang dan buku serta video pembelajaran untuk anak-anak.

Kegiatan ALSA CLCC ditutup dengn diskusi kelompok terarah di DPRD Sulsel, 28 November, yang melibatkan sejumlah pemangku kepentingan di pemerintahan, lembaga swadaya masyarakat, serta warga perwakilan Pulau Kodingareng Lompo.

Semua pihak sepakat untuk memperjuangkan hak-hak anak dan masyarakt pulau untuk mendapatkan pendidikan layak yang diwujudkan dengan penandatanganan surat komitmen, salah satunya cita-cita mengadakan sekolah setingkat SMA di pulau itu.(*)