BOGOR, UNHAS.TV – Di tengah kesejukan Puncak Bogor, sekelompok dosen dari ujung timur Indonesia, tepatnya Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas), tidak sedang menikmati liburan. Mereka tengah bergelut dengan kebisingan, debu, dan berbagai faktor risiko lingkungan kerja dalam sebuah sesi intensif: Pelatihan Higiene Industri Madya (HIMA) bersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 23–25 Oktober 2025, di Hotel Grand Diara ini bukan sekadar pemenuhan administrasi, melainkan langkah strategis FKM Unhas untuk mengukuhkan posisi dosen sebagai profesional K3 yang kompeten, sekaligus menopang cita-cita besar kampus dan negara.
Dari Teori ke Pengukuran Nyata
Higiene Industri adalah ilmu yang krusial. Ia adalah benteng pertama yang mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan bahaya kesehatan di tempat kerja—dari paparan bahan kimia hingga ergonomi.
Selama pelatihan, para dosen, yang notabene adalah akademisi, kembali menjadi "murid" yang fokus. Dua hari dihabiskan dengan menyelami teori, regulasi, dan studi kasus yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Puncaknya, di hari ketiga, mereka dihadapkan pada praktik langsung: bagaimana mengukur faktor lingkungan kerja, menganalisis hasilnya, hingga menyusun laporan yang presisi.
"Materi dan praktik yang diberikan sangat relevan dan aplikatif. Kami tidak hanya memahami teori, tapi juga mampu menerapkan metode pengukuran dan analisis di lapangan, yang tentu akan memperkaya materi pembelajaran untuk mahasiswa," ujar Prof. Dr. dr. Syamsiar S. Russeng, M.S., salah satu peserta, memberikan kesaksian akan nilai tambah dari sertifikasi ini.
Pelatihan ini sendiri dipandu oleh instruktur nasional dan asesor berlisensi BNSP, dr. Fani Syafani, AK3, MKK, Sp.Ok, AIFO-K, memastikan standar kompetensi yang dicapai setara dengan tuntutan dunia industri.
Dampak Jauh: Menyentuh IKU dan SDG
Komitmen FKM Unhas terhadap peningkatan kompetensi dosen ini memiliki resonansi yang jauh lebih besar dari sekadar penguatan materi kuliah. Ini adalah investasi yang berkontribusi langsung pada dua pilar penting: Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Ketua Departemen K3 FKM Unhas, Dr. dr. Masyitha Muis., M.S., menegaskan bahwa sertifikasi adalah keniscayaan di era modern. “Kami ingin setiap dosen memiliki kompetensi tersertifikasi agar mampu melahirkan lulusan yang unggul dan siap berkonstribusi di dunia kerja nasional maupun global,” jelasnya, merangkum strategi pengembangan SDM akademik.
Sementara itu, Ketua Program Studi S2 K3 FKM Unhas, Prof. Yahya Thamrin, S.KM., M.Kes., M.OHS., Ph.D, menyoroti dimensi keberlanjutan. Pelatihan ini secara langsung mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui peningkatan kualitas pengajar, SDG 3 (Kehidupan Sehat) melalui penguatan keilmuan kesehatan kerja, dan yang paling fundamental, SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan mendorong terciptanya lingkungan kerja yang aman dan produktif di seluruh sektor.
Dengan bertambahnya jumlah dosen bersertifikat BNSP ini, Unhas secara nyata memenuhi IKU 4 perguruan tinggi, yakni peningkatan kualitas SDM pengajar.
Komitmen Menuju Kampus Berkelas Dunia
Melalui pelatihan Higiene Industri Madya ini, FKM Unhas mengirimkan pesan yang jelas: Kampus tidak hanya menjadi menara gading teori, tetapi juga pusat profesionalisme yang bergerak dinamis seiring tuntutan zaman.
Inisiatif ini menegaskan komitmen Unhas untuk terus mendukung pengembangan dosen yang berintegritas, adaptif, dan berdaya saing tinggi. Lebih dari itu, langkah ini adalah kontribusi nyata Unhas, melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, dalam menciptakan lingkungan kerja dan pendidikan yang aman, sehat, dan berkelanjutan, sejalan dengan visi Universitas Hasanuddin menuju kampus unggul berkelas dunia.
Para dosen yang kini memegang sertifikasi HIMA pulang ke Makassar tidak hanya membawa selembar kertas berharga, tetapi juga bekal kompetensi baru untuk mendidik generasi K3 yang kelak akan menjadi garda terdepan keselamatan pekerja Indonesia.(*)
Peningkatan kompetensi K3 dosen, Unhas wujudkan masa depan aman.



-300x169.webp)




