Budaya

Ambo Sooloh: Pemimpin Bugis-Melayu Asal Belawa Wajo dan Warisannya di Singapura

MAKASSAR, UNHAS.TV - Haji Ambo Sooloh (1891–1963), juga dikenal sebagai Haji Embok Sulo, adalah seorang pengusaha, dermawan, dan pemimpin komunitas Singapura keturunan Bugis yang terkenal.

Kehidupan dan kontribusinya mencerminkan warisan maritim dan budaya kaya masyarakat Bugis, yang dikenal sebagai pelaut dan pedagang ulung di Asia Tenggara.

Artikel ini mengeksplorasi peran, sejarah, dan pengaruh Ambo Sooloh, menyoroti bagaimana akar Bugisnya membentuk warisannya di Singapura.

Kehidupan Awal dan Warisan Bugis

Ambo Sooloh lahir pada tahun 1891 di Singapura dari keluarga pedagang Bugis-Melayu yang kaya. Ayahnya, Haji Omar Ali, bermigrasi dari Pontianak, Indonesia, ke Singapura pada tahun 1880, dan menjadi tokoh terkemuka di kalangan pedagang Bugis.

Beberapa sumber menyebut, keluarga besar Ambo Sooloh (kemungkinan besar nama sebenarnya yakni Ambo Solo) berasal dari satu kampung di Provinsi Sulawesi Selatan, daerah yang kemudian diidentifikasi sebagai Belawa di Kabupaten Wajo.



Kemungkinan itu makin menguat karena migrasi awal orang Bugis ke Singapura kebanyakan berasal dari orang Wajo. Apalagi nama daerah Siengkang di Singapura masih punya kaitan sejarah dengan nama Kota Sengkang di Kabupaten Wajo.

>> Baca Selanjutnya