Amri memutuskan meninggalkan karier profesionalnya pada 2020 (setelah meniti karier selama 19 tahun) dan memasuki dunia politik. Amri tidak terjun ke politik hanya karena ambisi pribadi. Keputusannya didorong oleh keinginan untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat yang lebih luas.
Baginya, politik adalah jalan untuk berkontribusi lebih luas dan membawa perubahan yang nyata.
"Saya ingin melihat Makassar tumbuh menjadi kota yang lebih baik, dan saya percaya bahwa dengan keterlibatan langsung, saya bisa membantu mewujudkannya," ujar Amri, .
Melihat potensi besar yang dimiliki Makassar, Amri merasa terpanggil untuk maju dalam pemilihan Wali Kota Makassar. Bersama pasangannya, Abdul Rahman Bando (sering disapa Aman), mereka membentuk pasangan yang harmonis dan optimis untuk membawa perubahan positif bagi Makassar.
“AMAN (Amri-Aman) pasangan yang perfect combination, karena kami politisi dan birokrat, dan ini yang dibutuhkan oleh kota yang ingin maju, metropolitan,” ujar Amri.
Dalam kampanye awalnya, Ketua DPW PKS Sulsel itu mengusung tagline "Makassar Apa Kabar?" yang merupakan simbol inklusifisme. Tagline ini mencerminkan niatnya mendengar langsung dari masyarakat tentang apa yang menjadi harapan, kebutuhan, dan kekhawatiran mereka.
“Kami ingin melihat persoalan yang bukan hanya di lingkungan kami, tapi juga yang lebih luas,” tegas Amri.
Setelah resmi berpasangan dengan Abdul Rahman Bando, mereka mengusung tagline baru, "Kerja yang Rakyat Butuhkan." Tagline ini bukan sekadar slogan, melainkan komitmen mereka untuk bekerja sesuai dengan keinginan dan kebutuhan rakyat. Amri dan Aman turun langsung ke masyarakat, pasangan Amri-Aman turun ke masyarakat tidak menyampaikan apa yang akan mereka bangun, tetapi berdialog, mendengarkan apa yang menjadi keresahan masyarakat Makassar.