MAKASSAR, UNHAS.TV - Kepala Dinas Pariwisata Bone Andi Promal Pawi melihat Kabupaten Bone memiliki banyak tempat wisata menarik yang bukan cuma mendatangkan wisatawan dari daerah sekitar namun juga wisaatawan dari provinsi lain di Indonesia.
Pengelolaan yang baik, penataan sumber daya pengelola, serta promosi yang tepat merupakan cara yang harus ditempuh demi tujuan tersebut.
"Cita-cita kami dari Dinas Pariwisata Bone menjadikan Bone dari status wilayah 'singgah wisata' menjadi 'tujuan wisata'. Selama ini yang datang ke Bone hanya sekadar persinggahan menuju tempat wisata lainnya. Kami berupaya mengubah hal itu," kata Andi Promal Pawi kepada Unhas TV.
Andi Promal Pawi menyebut Goa Uhallie yang lebih dikenal oleh orang luar Bone dibanding masyarakat Bone. Goa di Desa Bonto Cani ini bahkan sudah menggema di luar negeri, khususnya mereka yang meminati dunia arkeologi dan situs purbakala.
Goa ini memiliki dinding berlukiskan hewan anoa yang diperkirakan sama tuanya dengan lukisan serupa di Goa Bulu Sipong 2, Kabupaten Pangkep, yang berusia 44 ribu tahun.
"Goa Uhallie ini adalah goa terlengkap dengan sejarah dan kebudayaan nomor dua di dunia," ujarnya,
Bone juga memiliki Salo Merungnge di Desa Ureng, Kecamatan Palakka. Dalam bahasa Bugis, Salo Merungnge berarti sungai yang airnya bergemuruh. Sungai ini punya pesona tersendiri karena diapit oleh batu-batu besar dan airnya jernih berwarna biru.
"Kalau dikelola lebih baik lagi, maka akan banyak yang datang karena pesonanya luar biasa," kata Andi Promal Pawi.(Zahra Tsabitha Sucheng)