MAKASSAR, UNHAS.TV - Teh seringkali menjadi minuman yang dipadukan dengan berbagai makanan, termasuk makanan pedas. Namun, kombinasi keduanya justru bisa merusak kesehatan tubuh.
Paduan yang sering dilakukan yakni menutup makanan pedas dengan minuman teh manis untuk meredakan pedas di lidah. Menurut dosen gizi dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Ulfa Najamuddin SSi M Kes, teh kaya dengan kandungan kafein bahkan jauh lebih dari kopi. Adapun makanan pedas mengandung senyawa capsaicin yang memberikan sensasi panas.
Ketika keduanya dipadukan, maka bisa meningkatkan asam lambung. Hal ini berisiko memicu gangguan seperti nyeri ulu hati, mual, dan iritasi lambung.
Selain itu, kombinasi ini juga bisa memperlambat pencernaan. Pasalnya, teh mengandung tanin yang bisa mengikat nutrisi, sehingga tubuh kesulitan menyerap zat-zat penting seperti zat besi dari makanan pedas yang dikonsumsi.
Bahkan, kata Ulfa, kandungan kafein yang tinggi pada teh juga bisa memicu dehidrasi, produksi keringat berlebih, hingga mengganggu kualitas tidur yang akhirnya mempengaruhi sistem metabolisme tubuh.
"Teh mengandung kafein, lebih tinggi dari kopi. Kalau sering dikonsumi, kafein itu bisa menimbulkan gangguan tidur dan dehidrasi, keringat dan itritasi lambung. Terkait makanan pedas, yang buat pedas biasanya cabe yang mengandung capsaicin. Ini yang membuat lambung bisa iritasi," ujarnya.
Kandungan kafein pada teh sangat tergantung pada jenis teh. Teh hitam biasanya memiliki kafein paling tinggi yakni 40-70 mg per cangkir. Lalu diikuti teh hijau 20-45 mg, dan teh putih 15-30 mg. Teh herbal umumnya bebas kafein.
Teh juga mengandung tanin yang bila dikonsumsi bersamaan dengan makanan yang mengandung zat besi maka tanin ini bisa menghambat zat besi terserap ke tubuh karena terikat dengan tanin.
Menurutnya, kombinasi teh dengan makanan pedas bisa saja dilakukan apabila tidak berlebihan. Ini karena senyawa capsaicin rupanya bisa memberikan efek penenang bagi tubuh.
Ulfa menyarankan, jika ingin mengganti teh sebagai pereda pedas di mulut, maka terdapat susu rendah lemak atau air putih sebegai piliha. Susu rendah lemak dan air putih jauh lebih aman dan tidak menganggu pencernaan.(*)
Zulkarnaen Jumar Taufik (Unhas TV)