Internasional
News

Bentrok Pendukung Palestina dan Israel di Luar Villa Park, Polisi Inggris Tangkap 6 Orang



Seorang pendemo wanita terlibat adu mulut dengan petugas kepolisian di luar Stadion Villa Park, Birmingham, Inggris, Kamis (6/11/2025). (screenshot the sun)


Tim Maccabi Tel Aviv sendiri tiba lebih dari empat jam sebelum kick-off. Mereka diangkut menggunakan bus putih tanpa tanda, dikawal oleh petugas bersenjata dan kendaraan keamanan berpakaian sipil.

Di dalam stadion, kursi-kursi di tribun tamu dibiarkan kosong sesuai kebijakan pelarangan suporter tandang. Ribuan tiket untuk laga tersebut dilaporkan tak terjual hingga Rabu pagi.

Kebijakan penjualan tiket juga diperketat. Manajemen Aston Villa menegaskan hanya pendukung yang memiliki riwayat pembelian sebelum musim ini yang dapat membeli tiket, untuk menghindari infiltrasi kelompok ekstremis.

“Kami ingin memastikan keamanan penonton dan menjaga reputasi klub,” demikian pernyataan klub di laman resminya bulan lalu.

Kekhawatiran publik terhadap laga ini sudah muncul sejak enam minggu lalu, ketika muncul desakan agar tim-tim Israel dikeluarkan dari kompetisi internasional menyusul meningkatnya eskalasi konflik di Gaza.

Namun setelah gencatan senjata disepakati pada Oktober, UEFA memastikan Maccabi tetap berlaga di Liga Europa dan menjadwalkan laga tandang ke Birmingham.

Kepolisian West Midlands mengatakan pihaknya telah menyiapkan operasi pengamanan terkoordinasi, mencakup patroli di stasiun Aston dan Witton untuk mencegah bentrokan antar kelompok. Unit khusus Football Policing juga melakukan pemeriksaan tiket berlapis di setiap pintu masuk stadion.

“Kami sadar pertandingan ini berlangsung dalam konteks sensitif secara politik. Fokus kami adalah memastikan semua orang aman dan pertandingan berjalan lancar,” ujar Kepala Unit Pengamanan Sepak Bola West Midlands, dalam konferensi pers sebelum laga.

Sementara di dalam stadion, pelatih Aston Villa Unai Emery mencoba menjaga fokus timnya di lapangan. Villa membutuhkan kemenangan setelah kekalahan mengejutkan dari Go Ahead Eagles dua pekan sebelumnya.

“Kami menghormati lawan dan situasi di luar, tapi tugas kami tetap di atas lapangan,” kata Emery singkat usai pertandingan.

Pertandingan akhirnya berlangsung tanpa insiden besar di dalam stadion. Namun di luar, ketegangan masih terasa hingga malam, ketika barisan polisi perlahan membubarkan massa yang tersisa. Beberapa petugas terlihat tetap berjaga di sekitar Villa Park hingga larut malam.

Meski suasana berangsur tenang, bentrokan kecil dan penangkapan yang terjadi malam itu memperlihatkan betapa rapuhnya garis pemisah antara olahraga dan politik global.

Villa Park mungkin telah menutup gerbangnya, tetapi gema protes di luar stadion menunjukkan satu hal: perang dan solidaritas kini tak hanya berlangsung di medan tempur, tapi juga di tribun sepak bola. (*)