BANTAENG, UNHAS.TV - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Profesi Kesehatan (KKN-PK) Angkatan 67 Universitas Hasanuddin melaksanakan program edukasi masyarakat melalui pemasangan poster bertema “Isi Piringku” dan “Bahaya Mi Instan” di Desa Lumpangang, Kecamatan Pa’jukukang, Kabupaten Bantaeng.
Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran gizi seimbang dan mencegah malnutrisi, khususnya di kalangan ibu hamil dan ibu balita.
Kegiatan berlangsung selama tiga hari berturut-turut, sejak 17 hingga 19 Juni 2025, di empat Posyandu (Anggrek I-IV) yang tersebar di Desa Lumpangang.
Melalui pendekatan visual berupa poster, mahasiswa KKN-PK menyasar langsung para kader posyandu sebagai ujung tombak penyebaran informasi kesehatan, serta secara tidak langsung menjangkau masyarakat luas.
Penanggung jawab program, Dian Tri Hapsari, memimpin jalannya kegiatan edukasi yang dilakukan bersamaan dengan aktivitas rutin Posyandu.
Ia memperkenalkan isi materi poster kepada para kader, ibu hamil, dan ibu balita yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Materi poster menjelaskan pentingnya pemenuhan gizi seimbang melalui konsep “Isi Piringku”, serta mengangkat bahaya konsumsi mi instan secara berlebihan terutama jika dikombinasikan dengan nasi, yang dapat menyebabkan asupan karbohidrat berlebih.
“Saya jadi paham, ternyata ini alasan kenapa kita dilarang mengonsumsi mi dan nasi bersamaan. Karbohidratnya jadi berlebihan,” ujar Ibu Salma, warga Dusun Saroangin, usai mengikuti penjelasan dari mahasiswa.
Sementara itu, Kader Posyandu Anggrek III, Ibu Nani Rohani, mengapresiasi pendekatan edukasi yang dilakukan mahasiswa.
Ia menilai media poster sebagai sarana yang efektif dalam menyampaikan informasi kesehatan secara sederhana dan mudah dipahami. “Poster ini akan membantu posyandu memberi wawasan baru kepada ibu-ibu di desa ini,” katanya.
Program edukasi ini hadir sebagai respons terhadap tingginya konsumsi makanan instan di masyarakat, yang kerap kali tidak diimbangi dengan asupan gizi lain.
Mi instan, meskipun praktis dan murah, dinilai tidak mencukupi kebutuhan nutrisi harian anak, terutama di masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang krusial dalam mencegah stunting.
.webp)
Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis. Kondisi ini bisa berdampak jangka panjang terhadap perkembangan kognitif dan produktivitas anak.
Atas kondisi itu, upaya edukasi seperti yang dilakukan mahasiswa KKN-PK Unhas menjadi penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari.
Program ini berada dibawah supervisi Basir SKM MSc, dosen dari Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.
Basir mendorong mahasiswa untuk mengambil peran aktif dalam kegiatan edukasi berbasis masyarakat yang aplikatif dan berdampak nyata.
Selain mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya poin ke-3 tentang kesehatan dan kesejahteraan, program ini juga selaras dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi.
Program ini berkontribusi terhadap IKU 2 tentang keterlibatan mahasiswa di luar kampus dan IKU 3 yang menekankan hasil kerja mahasiswa yang diakui masyarakat.
“Kegiatan ini bukan hanya memberikan pengalaman lapangan bagi mahasiswa, tetapi juga menguatkan peran perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat,” jelas Basir.
Mahasiswa KKN-PK Angkatan 67 Unhas Desa Lumpangang bersama para kader posyandu berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan komitmen bersama dalam mencegah malnutrisi dan meningkatkan pemahaman gizi sejak dini.
Mereka juga menekankan bahwa edukasi berkelanjutan akan sangat berperan dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap pola makan yang sehat dan seimbang, khususnya bagi generasi muda dan anak-anak.
Dengan program ini, mahasiswa menunjukkan kontribusi nyata terhadap pembangunan kesehatan masyarakat desa, sekaligus menguatkan keterlibatan aktif akademisi dalam menjawab tantangan gizi di tingkat akar rumput.
(Rahma Humairah / Unhas.TV)