JAKARTA, UNHAS.TV - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) menegaskan pentingnya percepatan distribusi bantuan di wilayah terdampak bencana guna mencegah terjadinya penjarahan. Jusuf Kalla menegaskan itu kepada media usai meninjau gudang logistik PMI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (1/12/2025).
JK menyebutkan, penjarahan di sejumlah lokasi bencana, khususnya di Sibolga, Sumatera Utara, terjadi karena kondisi darurat yang membuat warga kelaparan dan tidak memiliki akses terhadap kebutuhan pokok.
"Ini keadaan darurat sekali, mereka mau makan. Itu terjadi karena mereka lapar, karena itu bantuan harus cepat," ujar Jusuf Kalla.
JK mengingatkan bahwa jika distribusi bantuan terlambat, potensi penjarahan akan semakin besar dan membahayakan situasi di lapangan. Ia meminta masyarakat dan berbagai pihak untuk turut serta membantu percepatan penyaluran bantuan.
"Kalau begini, penjarahan bahaya. Karena itu masyarakat juga harus cepat membantu," kata Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI melalui siaran persnya ke Unhas TV.
JK juga mengimbau agar bantuan tidak hanya fokus pada tahap tanggap darurat, tetapi juga memperhatikan kebutuhan pascabencana. Ia menekankan bahwa proses rehabilitasi membutuhkan waktu dan sumber daya besar mengingat jumlah rumah rusak mencapai puluhan ribu dan jutaan warga terdampak.
"Jangan lihat selesai banjir langsung saja. Rumah yang rusak berapa puluh ribu, orang yang terdampak berapa juta. Rehabilitasi itu sama sulitnya," jelasnya.
PMI, menurut JK, telah berkoordinasi dengan pemerintah serta sejumlah pihak swasta yang menawarkan bantuan, termasuk pembangunan jembatan di beberapa wilayah. PMI akan melakukan pengukuran dan peninjauan untuk menentukan jembatan mana yang dapat segera dibangun kembali.
Perkembangan terbaru, Polres Sibolga sudah menangkap 16 terduga pelaku penjarahan di sejumlah minimarket di Sibolga, Sumatera Utara, pada Sabtu (29/11/2025). Mereka yang menjarah umumnya remaja dan dewasa muda.(*)
PMI - Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meninjau logistik untuk bantuan korban bencana banjir bandang di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Foto: PMI.








