Pendidikan

Delapan Akademisi AKK FKM Unhas Perkuat Jejaring Kesehatan Publik di Kancah Asia Pasifik

Delapan dosen Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK) FKM Unhas berpose di depan panggung utama The 56th APACPH Conference 2025 di Mae Fah Luang University, Chiang Rai, Thailand, seusai menjadi presenter dan peserta forum internasional bertema “Public Health Challenges in a Disruptive World”, 4–7 November 2025. Delapan dosen Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK) FKM Unhas berpose di depan panggung utama The 56th APACPH Conference 2025 di Mae Fah Luang University, Chiang Rai, Thailand, seusai menjadi presenter dan peserta forum internasional bertema “Public Health Challenges in a Disruptive World”, 4–7 November 2025.

THAILAND,UNHAS.TV — Di tengah meningkatnya kompleksitas tantangan kesehatan global, kolaborasi lintas negara menjadi elemen penting dalam mendorong solusi yang inovatif dan berkelanjutan. Hal ini tercermin dalam partisipasi aktif delapan dosen dari Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK), Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas), pada konferensi internasional bergengsi The 56th Asia Pacific Academic Consortium for Public Health Conference (APACPH 2025) di Mae Fah Luang University, Chiang Rai, Thailand, pada 4–7 November 2025.

Konferensi ini mengusung tema “Public Health Challenges in a Disruptive World” dan menjadi ajang penting bagi akademisi, peneliti, dan pembuat kebijakan dari lebih 80 institusi pendidikan kesehatan masyarakat di kawasan Asia Pasifik untuk berbagi pengetahuan, memperkuat jejaring ilmiah, serta mencari jawaban atas isu-isu kesehatan di tengah era disrupsi.

Bagi Unhas, keikutsertaan ini bukan sekadar agenda ilmiah, melainkan bagian dari strategi memperkuat reputasi akademik di tingkat internasional. Delapan akademisi yang hadir mewakili semangat tersebut: Prof. Dr. Amran Razak, M.Sc., Prof. Sukri, SKM., M.Kes., M.Sc.PH., Ph.D., Dr. Balqis, SKM., M.Sc.PH., M.Kes., Dian Saputra Marzuki, SKM., M.Kes., Ryryn Suryaman Prana Putra, SKM., M.Kes., Suci Rahmadani, SKM., M.Kes., Dr. Nurul Syahriani Salahuddin, SKM., M.Kes., dan St. Rosmanely, SKM., M.KM. Mereka tampil sebagai presenter yang memaparkan riset terkini terkait kebijakan kesehatan dan sistem pelayanan publik di Indonesia.

Dekan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, SKM., M.Sc.PH., Ph.D., menyampaikan apresiasinya atas kontribusi ini. “Keterlibatan aktif para dosen kami dalam konferensi APACPH merupakan upaya strategis untuk memperkuat jejaring global dan meningkatkan kontribusi akademik Unhas dalam menjawab tantangan kesehatan dunia. Kegiatan ini sejalan dengan misi Unhas sebagai World Class University,” ujarnya.

Dalam forum yang dihadiri lebih dari 800 peserta ini, para dosen tidak hanya menyajikan hasil penelitian, melainkan juga memperkenalkan inovasi kebijakan kesehatan berbasis riset yang lahir dari konteks lokal Indonesia. Salah satunya, Suci Rahmadani, menegaskan pentingnya perspektif lintas negara dalam menguatkan kebijakan publik di bidang kesehatan. “Diskusi di APACPH memberi kami kesempatan luas untuk belajar sekaligus berbagi praktik terbaik yang berdampak pada masyarakat,” ujarnya.

Selain memperluas kolaborasi riset, partisipasi ini turut berkontribusi terhadap pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Unhas dan mendukung agenda Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam aspek kesehatan, pendidikan berkualitas, dan kemitraan global (SDGs 3, 4, dan 17).

Melalui kiprah akademik ini, Unhas menegaskan perannya sebagai motor penggerak pembaruan sistem kesehatan—baik di tingkat nasional maupun internasional.(*)