"Dulu sebelum Agama Kristen masuk, ada namanya agama Aluk Todolo. Saat itu masyarakat meyakini jika kita tidak melakukan acara Ma'nene kita akan terkena musibah, seperti gagal panen dan lain lain," lanjutnya.
Namun saat ini, jelas masyarakat Toraja Benyamin Bumbungan, acara Manene sudah berbeda makna yakni sebagai bentuk kepedulian kita sama nenek moyang dan itu akan berakhir setelah melakukan acara ritual yang namanya Rambu Solo.
Masyarakat Toraja masih ada yang percaya ketika ketika salah satu anggota meninggal namun belum melaksanakan ritual khusus, mereka menganggap seseorang itu belum meninggal.
"Sehingga keluarga wajib memberikan perlakuan terhadap orang yang meninggal sama dengan perlakuan kepada orang sakit. Jenazah disediakan makanan, minuman, dan tempat tidur," jelas Benyamin Bumbungan. (*)
(Andi Muhammad Syafrizal/Unhas.TV)