MAKASSAR, UNHAS.TV - Diabetes mellitus (DM) tetap menjadi masalah kesehatan global yang signifikan, dengan prevalensi yang terus meningkat akibat faktor seperti obesitas, pola makan tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik.
Menurut IDF Diabetes Atlas 2025 dan laporan WHO (November 2024), diabetes telah menjadi epidemi global. Data tersebut menunjukkan jumlah penderita DM sekitar 589 juta orang dewasa (usia 20-79 tahun) hidup dengan diabetes pada 2024, atau 1 dari 9 orang dewasa. Ini meningkat dari 537 juta pada 2021. Lebih dari 90% adalah diabetes tipe 2.
Data lainnya, lebih dari 4 dari 10 penderita tidak menyadari kondisinya, terutama di negara berpenghasilan rendah dan menengah (LMICs). Diabetes juga menjadi penyebab 3,4 juta kematian pada 2024 (1 kematian setiap 9 detik). Ini termasuk komplikasi.
Mengingat betapa seriusnya dampak dari DM ini maka diperlukan sejumlah penanganan yang tepat. Penelitian terbaru menampakkan kombinasi diet Mediterania rendah kalori, olahraga, dan dukungan nutrisi ternyata mampu menjaga orang yang kelebihan berat badan hingga orang yang sangat gemuk berusia antara 55 dan 75 tahun dari perkembangan diabetes tipe 2.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa perubahan sederhana dan berkelanjutan dalam pola makan dan gaya hidup dapat mencegah jutaan kasus diabetes tipe 2 di seluruh dunia," Dr Frank Hu, Profesor Nutrisi dan Epidemiologi Fredrick J Stare dan ketua departemen nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health di Boston.
Mereka yang mengurangi kalori harian mereka dengan diet Mediterania dan melakukan olahraga sedang setiap hari memiliki risiko 31% lebih rendah terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang hanya mengikuti diet Mediterania, menurut studi yang diterbitkan Senin di jurnal Annals of Internal Medicine.
"Saya pikir penurunan 31% ini kemungkinan merupakan hasil kombinasi beberapa komponen—kualitas diet yang lebih baik, peningkatan aktivitas fisik, dan penurunan berat badan yang moderat," ujar Hu sebagaimana dikutip dari CNN.