Polhum

Dikunjungi Anggota DPR RI Meity Rahmatia, Kepala Lapas Perempuan IIA Gowa Butuh Tenaga Medis & Psikolog

GOWA, UNHAS.TV - Anggota Komisi XIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Meity Rahmatia melakukan kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan di Kabupaten Gowa, Jumat (20/12/2024).

Kedatangan Meity disambut langsung Kepala Lapas Perempuan kelas IIA Kabupaten Gowa, Yohani Widayati bersama jajarannya. 

Anggota DPR RI yang selalu tampil dengan busana muslimahnya ini melakukan dialog dengan pihak Lapas dan warga binaan. Dalam diskusi ini, Meity menjabarkan secara singkat substansi UU No 22 tahun 2022 tentang Pemasyarakatan.

Secara garis besar, UU No 22 Tahun 2022 mengatur asas sistem pemasyarakatan yang mengedepankan pengayoman, non-diskriminasi, kemanusiaan, dan lain-lain.

Juga terkait fungsi pemasyarakatan yang meliputi pelayanan, pembinaan, pembimbingan kemasyarakatan, perawatan, pengamanan dan pengamatan. Yang tak kalah penting dalam UU ini adalah implementasi pemenuhan hak dan kewajiban tahanan, anak dan warga binaan. 

Usai diskusi, Meity meninjau fasilitas dan keadaan lingkungan Lapas perempuan. Lapas Perempuan Kelas II A Kabupaten Gowa dihuni oleh 366 warga binaan, 10 anak bawaan. Menurut Yohani, 80 persen warga binaan terkait kasus narkoba.

Kehadiran anggota DPR RI dari PKS di lapas ini disambut gembira Yohani. Ia mengaku gembira dan terharu karena dikunjungi sehingga bisa menyampaikan langsung aspirasi dan kebutuhan Lapas Perempuan ke anggota komisi XIII. 

Yohani mengungkapkan mereka kekurangan tenaga medis dan psikolog. Menurutnya, warga binaan yang terdiri dari perempuan ini sangat butuh pendampingan psikolog.

"Saya merasa bahagia dan berterima kasih kepada beliau karena mengunjungi kami di sini. Kami bersyukur bisa menyampaikan langsung apa yang harus dibenahi dan dilengkapi di Lapas Perempuan Kelas IIa," ungkapnya. 

Sementara itu, Meity dalam sambutannya, menyampaikan bahwa ia akan memperjuangkan aspirasi kepala Lapas Perempuan IIA Gowa dan jajarannya.

"Insya Allah, saya akan perjuangkan. Saya juga perempuan, jadi saya sangat memahami apa yang menjadi kebutuhan ibu-ibu di dalam Lapas ini. 

"Saya sendiri akan memperjuangan kebutuhan psikolog ini agar bisa mendampingi ibu-ibu melewati masa-masa pembinaan di dalam Lapas dengan baik," jelasnya.


Serahkan Bantuan Kursi Pelatihan

>> Baca Selanjutnya