MAKASSAR, UNHAS.TV - Generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga masa depan bumi. Pesan ini disampaikan Direktur Komunikasi dan Kemitraan Yayasan KEHATI, Rika Anggraini, dalam kuliah umum yang digelar Program Studi Rekayasa Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, Rabu (29/10/2025) sore.
Kegiatan yang bertema “Biodiversity Warrior dan Kampanye Lingkungan Hidup Efektif” berlangsung di Aula Fakultas Kehutanan itu diikuti oleh ratusan mahasiswa dari berbagai angkatan.
Dalam paparannya, Rika menekankan bahwa perubahan menuju masa depan berkelanjutan hanya bisa terjadi jika generasi muda berani mengambil peran sebagai agen perubahan (agent of change) di tengah derasnya arus digitalisasi dan tantangan krisis lingkungan.
Menurut Rika, menjadi agen perubahan tidak cukup dengan semangat saja. Mahasiswa perlu mengasah kemampuan berpikir kritis, bekerja kolaboratif, serta mampu berinovasi dan beradaptasi terhadap perkembangan zaman.
“Menjadi agen perubahan harus memiliki sejumlah kemampuan, seperti kolaborasi yang efektif, kepribadian yang dapat dipercaya, hingga kemauan mempelajari hal-hal baru,” ujarnya.
Ia mencontohkan komunitas Biodiversity Warrior, sebuah gerakan anak muda yang dibina oleh Yayasan KEHATI, sebagai bukti bahwa kampanye lingkungan dapat dilakukan secara kreatif dan efektif.
Melalui berbagai kegiatan lapangan dan kampanye media sosial, komunitas ini mengajak publik untuk lebih peduli terhadap isu keanekaragaman hayati Indonesia.
“Mahasiswa bisa memberikan kontribusi aktif dengan menciptakan konten edukatif dan gerakan yang menginspirasi masyarakat dalam menjaga keanekaragaman hayati,” tambahnya.
Dalam sesi pemaparan, Rika juga menayangkan beberapa contoh aksi nyata yang dilakukan oleh para Biodiversity Warrior di berbagai daerah. Mulai dari kegiatan penanaman pohon, pemantauan satwa endemik, hingga kampanye digital yang mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem.
Ia berharap mahasiswa Unhas mampu mengambil peran yang sama dengan mengembangkan kreativitas serta memperkuat jejaring kolaborasi lintas disiplin ilmu.
“Kalau berbicara masa depan, minimal teman-teman bisa menjadi pribadi yang baik di kampus untuk membawa perubahan ke depan. Di Biodiversity Warrior, mereka diharapkan bisa banyak aktif di media sosial,” kata Rika.
Rika juga mengajak mahasiswa bergabung dalam komunitas Biodiversity Warrior Unhas, yang telah aktif melakukan berbagai kegiatan edukasi lingkungan. Ia optimistis, dengan semangat kolaborasi dan kepedulian yang tinggi, komunitas ini dapat berkembang dan menjadi yang terbaik di Indonesia.
Kuliah umum ini merupakan bagian dari upaya Fakultas Kehutanan Unhas dalam memperkuat literasi lingkungan dan membangun kesadaran ekologis di kalangan mahasiswa.
Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya memahami teori kehutanan, tetapi juga tergerak untuk menjadi pelaku perubahan nyata bagi keberlanjutan lingkungan.
(Zulkarnaen Jumar Taufik / Unhas.TV)
Direktur Komunikasi dan Kemitraan Yayasan KEHATI, Rika Anggraini. (dok grid.id)







