Mahasiswa

Dorong Potensi Peternakan di Wasuponda, Mahasiswa KKN Unhas Fokus Kemandirian Ekonomi Warga

LUWU TIMUR, UNHAS.TV - Mahasiswa Universitas Hasanuddin yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Gelombang 114 mendorong optimalisasi sektor peternakan di Desa Parumpanai dan Desa Kawata, Kecamatan Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur.

Program opimalisasi sektor peternakan ini merupakan bagian dari kerja sama strategis antara Unhas dan PT. Vale Indonesia Tbk yang berfokus pada ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis peternakan berkelanjutan.

Kegiatan yang berlangsung selama bulan Juli hingga Agustus 2025 ini mengusung pendekatan kolaboratif dan inovatif untuk meningkatkan sistem peternakan sapi lokal.

Mahasiswa tidak hanya menitikberatkan pada peningkatan kualitas pemeliharaan ternak, tetapi juga mengedepankan pengolahan limbah peternakan menjadi sumber daya yang bernilai ekonomi, seperti biogas dan pupuk kompos.

Langkah awal dari pengaplikasian program dimulai dengan observasi langsung ke lokasi kandang sapi yang ada di kedua desa.

Setelah proses identifikasi potensi dan permasalahan lapangan, mahasiswa menyelenggarakan seminar program kerja yang dihadiri oleh pemerintah desa, tokoh masyarakat, perwakilan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma), karang taruna, serta warga sekitar, .

Seminar program kerja ini bertujuan memperkenalkan tujuan program sekaligus menjalin kemitraan lokal untuk mendukung pelaksanaan program secara berkelanjutan.

Rangkaian program unggulan yang ditawarkan mahasiswa antara lain pengembangan sistem biogas dari limbah kotoran ternak sebagai sumber energi terbarukan. Pemanfaatan ini diharapkan tidak hanya mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga mendukung kemandirian energi rumah tangga masyarakat desa.

“Pemanfaatan biogas dari limbah ternak menjadi bagian penting dalam mewujudkan desa yang mandiri energi dan ramah lingkungan,” jelas Rian Saputra, salah satu mahasiswa pelaksana dalam kegiatan tersebut.

Program lainnya mencakup pembuatan pupuk kompos, pelatihan manajemen pemeliharaan ternak, perancangan kandang berstandar, serta pembuatan saluran irigasi yang terhubung langsung ke unit biogester.

Di sisi pemasaran, mahasiswa turut menyusun strategi branding peternakan desa melalui pembuatan profil usaha peternakan dalam bentuk website, sehingga potensi lokal lebih dikenal luas.

Selain pengembangan sektor peternakan, mahasiswa KKN Unhas juga merancang program pemanfaatan limbah rumah tangga dan pertanian.

Program ini menyasar pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi yang bernilai jual, serta pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) dan eco-enzim dari limbah organik seperti sisa sayuran dan buah-buahan.

“Melihat banyaknya limbah organik di desa ini, kami merasa perlu menyusun program pemanfaatan limbah menjadi produk yang berguna bagi pertanian dan rumah tangga,” ujar Rian dalam sesi pelatihan pembuatan POC dan eco-enzim.

Pupuk Organik Cair yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk mendukung pertanian lokal, sementara eco-enzim berfungsi sebagai disinfektan alami yang aman bagi lingkungan. Inisiatif ini juga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan limbah ramah lingkungan.

Lebih lanjut mewakili mahasiswa peserta KKN, Rian Saputra yang merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, menyampaikan harapan agar program-program yang diusung mampu memberikan dampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.

“Semoga program kerja yang kami tawarkan ini dapat memberikan dampak baik secara signifikan ke Desa Parumpanai maupun Desa Kawata, khususnya dalam bidang ekonomi, lingkungan, dan ketahanan pangan,” ujar Rian menutup pernyataannya.

Melalui kolaborasi yang solid antara mahasiswa, masyarakat, pemerintah desa, dan PT. Vale Indonesia, program KKN Tematik ini diharapkan menjadi contoh praktik baik dalam pengembangan potensi lokal dan peningkatan kesejahteraan berbasis sumber daya desa. (*)