News
Unhas Figure

Dosen Unhas Asal Buton Prof. Firzan Nainu Masuk Top 10 Nasional SINTA Score

MAKASSAR, UNHAS.TV - Universitas Hasanuddin kembali mencatat prestasi membanggakan di tingkat nasional. Salah satu dosennya, Prof. Firzan Nainu, S.Si., M.Biomed.Sc., Ph.D., Apt., berhasil masuk Top 10 Dosen Nasional berdasarkan SINTA Score 3 Year.

Dalam daftar yang dirilis DuniaDosen.com, Prof. Firzan menempati posisi ketujuh dengan skor 2.084. Pencapaian ini menempatkan dosen Fakultas Farmasi Unhas itu sejajar dengan akademisi terkemuka dari berbagai universitas di Indonesia. 



Di antara yang masuk top 10 adalah dosen dari Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Padang, Universitas Gadjah Mada, hingga Binus University.

SINTA (Science and Technology Index) merupakan sistem yang mengukur produktivitas publikasi dan karya ilmiah dosen serta peneliti di Indonesia. 

Peringkat ini diberikan kepada mereka yang konsisten menulis dan melakukan publikasi dalam tiga tahun terakhir. 

DuniaDosen.com menegaskan, capaian ini bukan soal siapa yang lebih hebat, melainkan siapa yang konsisten menulis dan mempublikasikan karya ilmiah.

Akademisi yang berasal dari Buton ini dikenal sebagai peneliti yang aktif di bidang farmakologi, imunologi, dan kesehatan masyarakat. Ia resmi dikukuhkan sebagai guru besar Fakultas Farmasi Unhas pada 11 Juni 2024 di Ruang Senat Rektorat Unhas.


Dalam orasi pengukuhannya, pria yang sempat belajar selama setahun di SMA 1 Baubau ini membawakan topik “Lalat Buah Drosophila Melanogaster Sebagai Organisme Model Dalam Drug Discovery dan Drug Repurposing: Potensi dan Tantangan Translasinya Dalam Pengobatan.”

Dalam pemaparannya, Prof. Firzan menjelaskan pentingnya riset penemuan obat (drug discovery) dan penggunaan kembali obat (drug repurposing) untuk menghadirkan terapi medis yang lebih efektif, terjangkau, dan berkelanjutan.

Ia menyoroti peran lalat buah sebagai organisme model alternatif dalam uji pra-klinis, yang dinilai menjanjikan karena murah, cepat, dan mudah dimanipulasi secara genetik. Meski begitu, ia mengingatkan masih ada tantangan, termasuk keterbatasan representasi kompleksitas biologis mamalia.

Guru besar kelahiran Ujung Pandang, 10 Juni 1982 ini menamatkan pendidikan sarjana dan profesi apoteker di Unhas. Ia kemudian meraih gelar magister di James Cook University, Australia, dan menyelesaikan program doktor di Kanazawa University, Jepang.

Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Departemen Farmasi Unhas, sekaligus mengampu berbagai mata kuliah dari tingkat sarjana hingga doktoral, termasuk Imunologi, Farmakologi, hingga Scientific Writing and Presentation.

Capaian Prof. Firzan dalam publikasi ilmiah dan kontribusinya di bidang riset farmasi menjadikannya salah satu akademisi Indonesia yang diperhitungkan di tingkat internasional.

Keberhasilannya masuk jajaran Top 10 Dosen Nasional SINTA Score memperkuat posisi Unhas sebagai universitas dengan tradisi riset yang terus berkembang, sekaligus memberi inspirasi bagi sivitas akademika untuk meningkatkan kontribusi ilmiah di tingkat global.