
Melalui narasi yang padat namun mengalir, Eka menyingkap bahwa keputusan-keputusan ekonomi kerap lahir di ruang-ruang tertutup: meja makan hotel, ruang rapat ber-AC, atau jaringan komunikasi informal para elite.
Di sanalah masa depan hutan, lahan adat, jalur distribusi energi, bahkan arah kebijakan fiskal bisa berubah hanya dalam hitungan menit, tanpa partisipasi publik.
“Saya ingin pembaca memahami bahwa di balik angka pertumbuhan atau jargon efisiensi, ada pertarungan kepentingan yang menentukan siapa diuntungkan dan siapa dikorbankan,” ujar Eka.
Tak hanya mengupas teori, Ekonomi Politik; Dari Kuasa Negara, Kuasa Pasar, Hingga Kuasa Digital menawarkan kerangka berpikir kritis bagi mahasiswa, peneliti, dan pembuat kebijakan untuk membaca arah pembangunan.
Buku ini menantang asumsi netralitas kebijakan ekonomi dan mengajak pembaca bertanya: siapa yang membuat keputusan, atas nama siapa, dan dengan konsekuensi bagi siapa?
Buku, yang rencananya akan diterbitkan Unhas Press, ini akan diberi kata pengantar oleh Prof Ahmad Erani Yustika, Guru Besar FEB Universitas Brawijaya, yang ditunjuk Presiden Prabowo sebagai Sekretaris Satgas Hilirisasi, mendampingi Ketua Satgas Bahlil Lahadalia.
Rencananya, distribusinya berskala nasional, sehingga diharapkan mudah dijangkau semua orang, serta mudah ditemukan di semua jaringan toko buku Gramedia se-Indonesia.
Peluncuran buku ini diharapkan menjadi momen penting bagi diskursus publik di Indonesia, mengingat tantangan global dan domestik yang kian kompleks, dari ketimpangan struktural, pergeseran kekuasaan global, hingga transformasi digital yang mengubah wajah politik dan ekonomi.
“Bagi saya, ilmu pengetahuan bukan hanya untuk menjelaskan dunia, tapi juga untuk membayangkan dan memperjuangkan dunia yang lebih adil,” tegas Eka.
Rencananya, Eka Sastra akan memulai rangkaian diskusi publik dan kuliah umum di berbagai kampus untuk memperkenalkan buku ini, sembari mengajak generasi muda berpikir kritis tentang kuasa dan keadilan dalam perekonomian.
Setelah ini, apakah akan ada buku baru lainnya? “Saya sedang merencanakan untuk membuat dua buku bertemakan ekonomi politik. Semoga bisa segera kelar,” katanya.