Pendidikan

Fapet Unhas Resmikan Mess Mahasiswa Magang di Kawasan Teaching Industry

MAKASSAR, UNHAS.TV - Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Fapet Unhas) meresmikan gedung mess mahasiswa magang di kawasan teaching industry, Kampus Tamalanrea, pada Rabu (6/8/2025).

Fasilitas ini dibangun untuk menunjang pembelajaran mahasiswa yang menjalani magang atau praktik kerja lapangan di unit peternakan berskala industri, terutama kandang ayam broiler modern.

Peresmian yang dirangkaikan dengan acara syukuran ini dihadiri pimpinan fakultas, civitas akademika, serta Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc.

Mess tersebut menjadi tempat tinggal sementara bagi mahasiswa selama menjalani kegiatan magang di lingkungan teaching industry sehingga mereka dapat belajar langsung dari operasional industri peternakan tanpa harus keluar-masuk kawasan setiap hari.

Dekan Fakultas Peternakan Unhas, Prof. Dr. Syahdar Baba, S.Pt., M.Si., menjelaskan bahwa pembangunan mess ini berangkat dari kebutuhan menjaga biosecurity kandang berskala industri yang dikelola fakultas.

Menurutnya, tingginya minat mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia timur seperti Universitas Sulawesi Barat, Universitas Khairun, dan Universitas Tadulako untuk magang di Fapet Unhas, memerlukan fasilitas memadai yang menjamin keamanan dan kenyamanan.

“Karena kapasitasnya sudah industri, maka minat mahasiswa dari seluruh Indonesia timur cukup besar. Namun, karena biosecurity yang harus kuat, kami tidak ingin mahasiswa keluar-masuk setiap hari.

"Risiko masuknya penyakit bisa merugikan hingga Rp2–3 miliar per periode. Jadi, kami buatkan fasilitas menginap lengkap dengan ruang pembelajaran, diskusi, dan sistem monitoring berbasis CCTV,” ujarnya.

Mess yang berlokasi di dekat dua unit closed house berkapasitas masing-masing 50 ribu ekor ayam ini juga dilengkapi ruang interaktif.

Mahasiswa dapat memantau kondisi ayam melalui layar pemantau tanpa harus selalu berada di dalam kandang. Fasilitas ini memungkinkan proses pembelajaran berlangsung dalam situasi yang menyerupai operasional industri sebenarnya.

Prof. Syahdar menambahkan, keberadaan mess juga membuka peluang mahasiswa terlibat aktif selama 24 jam dalam siklus kehidupan ayam, termasuk jadwal jaga malam.

“Mereka betul-betul belajar hidup di industri, bukan skala 100 atau 200 ekor, tapi 50 ribu ekor. Harapannya, proses pembelajaran semakin baik, dan risiko kerugian bisa dihindari,” jelasnya.

Selain sebagai sarana pembelajaran, fasilitas ini juga diharapkan mengubah persepsi calon mahasiswa terhadap jurusan peternakan.

“Selama ini peternakan dianggap kurang diminati. Padahal, ini bisa membuat orang sukses secara finansial. Kami ingin mengajak generasi muda bergabung jika ingin menjadi pengusaha ternak,” tegas Prof. Syahdar.

Kandang ayam broiler modern di kawasan teaching industry Fapet Unhas merupakan hasil kerja sama dengan PT Charoen Pokphand. Dalam setahun, fasilitas ini diperkirakan mampu menghasilkan sekitar 350 ribu ekor ayam atau setara seribu ton daging ayam.

Hasil produksi ini tidak hanya menjadi sarana pembelajaran, tetapi juga memperkuat kontribusi fakultas terhadap pengembangan industri peternakan nasional.

Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa, dalam sambutannya mengapresiasi langkah Fakultas Peternakan membangun fasilitas yang memadukan aspek pendidikan dan industri.

Ia menilai teaching industry seperti ini tidak hanya membekali mahasiswa dengan keterampilan teknis, tetapi juga membentuk karakter dan kebanggaan terhadap profesi di bidang peternakan.

“Ke depan, saya berharap Fakultas Peternakan tidak hanya menjadi pusat pengembangan ilmu hewan, tetapi juga menjadi student walter—ruang tumbuh bagi mahasiswa yang siap terjun ke dunia industri,” ungkap Prof. JJ.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah dalam memajukan sektor peternakan. Menurutnya, dukungan pihak luar akan menjadi modal penting untuk menyiapkan talenta terbaik di bidang agribisnis, baik untuk kebutuhan nasional maupun internasional.

Dengan diresmikannya mess mahasiswa magang ini, Fapet Unhas berharap dapat meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis praktik industri serta menjadi magnet baru bagi calon mahasiswa.

Fasilitas ini diharapkan mampu memperkuat posisi Fakultas Peternakan sebagai salah satu pilihan favorit dalam pendidikan tinggi di bidang agribisnis dan peternakan.

Acara peresmian diakhiri dengan peninjauan fasilitas mess dan closed house, di mana tamu undangan dapat melihat langsung teknologi yang digunakan, mulai dari sistem ventilasi otomatis hingga pemantauan kesehatan ayam secara digital.

Fapet Unhas optimistis, integrasi antara fasilitas modern, kurikulum berbasis industri, dan dukungan riset akan menghasilkan lulusan yang kompeten, adaptif, dan siap bersaing di sektor peternakan global.

(Venny Septiani Semuel / Unhas.TV)