Gaya
News
Sport

Garasi Miliaran Cristiano Ronaldo Diisi Koleksi 41 Unit Supercar, Apa yang Paling Disukainya?

Mobil mewah Cristiano Ronaldo yang tak terhitung jumlahnya, salah satunya Bugatti Tourbillon senilai £3,2 juta. (screenshot the sun)

UNHAS.TV - Di sebuah garasi megah di Riyadh, Arab Saudi, lampu-lampu putih menyorot deretan mobil dengan kilau seperti perhiasan. Bugatti, Ferrari, McLaren, Rolls-Royce—semuanya berdiri rapi dalam barisan, seperti pasukan elit yang siap berparade.

Di antara mereka, Cristiano Ronaldo tersenyum. Saat ditanya jumlah mobil mewah yang menjadi koleksinya. “Sejujurnya, saya sudah kehilangan hitungan,” ujarnya dalam wawancara dengan Piers Morgan.

Kalimat itu mengundang tawa. Tapi bagi Ronaldo, yang kini berusia 40 tahun dan baru saja menyandang predikat billionaire pertama di dunia sepak bola, jawaban itu bukan sekadar candaan.

Koleksi mobilnya kini bernilai sekitar £22 juta—setara lebih dari Rp 450 miliar. Bahkan, dengan tambahan Bugatti Tourbillon senilai £3,2 juta, jumlah dan nilainya makin sulit dijangkau logika biasa.

“Kalau saya harus menebak,” katanya ringan, “mungkin 40 atau 41. Saya suka Bugatti, mereka jenis yang berbeda,” ucap bintang sepakbola kelahiran Madeira, Portugal itu. 

Dari Cayenne ke Centodieci

Perjalanan Ronaldo mengoleksi mobil mewah dimulai dua dekade lalu, saat namanya baru bersinar di Manchester United. Anak muda yang direkrut Alex Fergusson dari Sporting Lisbon itu membeli mobil pertamanya, Porsche Cayenne seharga £67.500—mobil yang pada masa itu sudah terasa mewah.

Tapi waktu dan karier membuat seleranya berkembang. Dari Cayenne, Ronaldo naik kelas ke Ferrari, Lamborghini, lalu Bugatti—merk yang kini ia sebut sebagai favorit.

Ketika bermain di Real Madrid, Ronaldo kerap terlihat mengemudi Audi, hasil kerja sama klub dengan produsen asal Jerman itu. Ia pernah memiliki RS5, R8, dan S8, masing-masing melengkapi hari-hari latihan dan pertandingan di Valdebebas.

Kemudian babak baru dimulai ketika ia bergabung ke Juventus pada 2018. Di Turin, obsesinya terhadap kecepatan bersama mobil mewah mencapai puncak.

Ronaldo memborong Bugatti Centodieci senilai £8,5 juta—salah satu dari hanya sepuluh unit di dunia. Supercar itu bisa melesat hingga 236 mil per jam, kecepatan yang hampir mustahil dicapai di jalan biasa.

Di garasinya, mobil itu berdampingan dengan Bugatti Chiron (£2 juta), Veyron (£1,5 juta), serta Ferrari Monza dan Daytona SP3—masing-masing bernilai lebih dari satu juta poundsterling.

Bagi Ronaldo, mobil bukan sekadar kendaraan. Ia menyebutnya “investasi”—cara menjaga nilai uang sekaligus menegaskan status. Tapi di balik semua itu, tampak jelas: bagi pesepak bola yang dikenal perfeksionis, mobil adalah refleksi dirinya—cepat, kuat, dan tak tertandingi.

Hadiah, Cinta, dan Mesin

Beberapa mobil datang bukan dari transaksi bisnis, melainkan dari momen personal. Georgina Rodríguez, pasangan hidupnya, pernah menghadiahkan Mercedes G-Wagon Brabus senilai £600.000.

Ia juga memberi Ronaldo Rolls-Royce Dawn senilai £500.000 untuk ulang tahun ke-36. Dalam koleksi Ronaldo, tiga Rolls-Royce berjajar manis: Cullinan (£300.000), Phantom Drophead (£500.000), dan Dawn.

Masih ada McLaren Senna (£750.000), Lamborghini Aventador (£270.000), Bentley Flying Spur (£250.000), serta Ferrari 599 GTO (£500.000).

Di antara deretan mobil dengan harga selangit itu, Ronaldo juga memiliki kendaraan yang lebih “sederhana”: Chevrolet Camaro seharga £40.000 untuk perjalanan keluarga, Bentley Continental GT, dan Mercedes-Benz S65 AMG yang dicat hitam pekat.

Namun, meski memiliki puluhan mobil, Ronaldo mengaku jarang menyentuh setirnya di Arab Saudi. “Lalu lintas di sini gila,” katanya sambil tertawa.

Ia mengakui bahwa seluruh pemain Al-Nassr telah mendapat BMW baru berkat sponsor klub, tetapi ia jarang menggunakannya. “Mungkin kadang-kadang setelah latihan,” tambahnya.

Kini, Ronaldo tinggal di kompleks mewah di Riyadh bersama Georgina dan anak-anak mereka. Setelah meninggalkan Four Seasons Hotel, tempat ia menetap sementara saat baru bergabung dengan Al-Nassr dengan kontrak £175 juta per tahun, Ronaldo membangun ruang pribadinya yang disebut man cave.

Dalam wawancara dengan Piers Morgan, kamera menyorot ruangan itu, dinding dengan memorabilia, sofa kulit cokelat, dan kaca bening yang menghadap ke garasi pribadi—tempat para supercar-nya berjejer bagai trofi.

“Saya suka ruangan ini,” kata Morgan, menggoda. “Tapi ada satu masalah, di mana kaus Arsenal yang pernah saya berikan padamu?” Ronaldo hanya tersenyum tipis, seperti seseorang yang tahu tak semua hadiah punya tempat di kerajaan pribadinya.

Kerajaan itu, dalam bentuk garasi, kini bernilai lebih dari skuad lengkap beberapa klub Liga Premier. Nilainya menyaingi anggaran tahunan tim papan tengah Inggris.

Namun, bagi Ronaldo, jumlah bukan segalanya. Dalam setiap mobil yang ia miliki, ada kenangan.  Tentang perjalanan dari Madeira yang sederhana menuju puncak dunia sepak bola, tentang kerja keras tanpa henti, dan tentang hasrat untuk menjadi yang terbaik, bahkan di luar lapangan.

Garasi Serupa Museum Mobil Sport

Di usia yang kini 40 tahun, Ronaldo bukan lagi sekadar pemain bola. Ia telah menjelma menjadi merek global, pengusaha, ikon kebugaran, dan figur yang menembus batas olahraga. Koleksi mobilnya adalah perpanjangan dari citra itu: cepat, mewah, dan tak terhitung jumlahnya.

Dalam pandangan para penggemar otomotif, garasi Ronaldo adalah museum hidup dari era modern mobil sport—tempat Bugatti, Ferrari, dan McLaren berdiri sejajar, seolah berlomba dalam kesempurnaan desain dan tenaga.

Bagi Ronaldo sendiri, semua itu hanyalah bagian kecil dari kisah panjang yang ia bangun dengan keringat dan ambisi.

“Setiap mobil punya cerita. Tapi yang terpenting, saya selalu ingin menjadi yang tercepat di mana pun,” ujarnya suatu kali. (*)