Unhas Speak Up

Hanya Ambil 19 %, Universitas Hasanuddin Jadi PTNBH yang Tak Serakah Jalur Mandiri




Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas Prof drg Muhammad Ruslin MKes PhD SpBM (K). (dok unhas.tv)


Lebih jauh, Prof Ruslin menekankan komitmen Unhas dalam menjaga akses pendidikan bagi mahasiswa kurang mampu juga dibuktikan dengan program beasiswa dan keberpihakan pada pemegang KIP Kuliah (KIP-K).

"Bahkan, UKT di Unhas tergolong rendah dibandingkan beberapa PTNBH lain. Kami bukan PTNBH yang matre," runut pemegang gelar doctor of philosophy dari Department Oral and Maxillofacial Surgery/Oral Pathology, VU University Medical Center/Academic Center for Dentistry Amsterdam (ACTA), Amsterdam, The Netherlands ini.

"Mahasiswa pemegang KIP-K (Kartu Indonesia Pintar-Kuliah) adalah prioritas kami. Kampus ini memang sejak lama menjadi tempat belajar bagi mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi,” jelas Prof. Ruslin.

Tercatat, hingga saat ini, sekira 32% mahasiswa Unhas adalah penerima beasiswa, dengan target peningkatan menjadi 40%.

Salah satu bentuk nyata dari keberpihakan ini adalah dana abadi Unhas yang bersumber dari alumni, donatur, dan pihak ketiga lainnya. Dana ini digunakan sepenuhnya untuk infrastruktur dan beasiswa mahasiswa.

“Dana abadi kami tahun ini menghasilkan sekitar Rp13 miliar, dan kami distribusikan dalam bentuk beasiswa. Sekitar 350 mahasiswa saat ini dibiayai dari hasil pengembangan dana abadi tersebut,” ungkapnya.

Sebagai PTNBH, Unhas menunjukkan bahwa kemandirian tidak harus mengorbankan keadilan sosial. Unhas memilih menjadi institusi yang mendahulukan kesempatan, pemerataan, dan keberagaman.

Dengan jalur masuk yang inklusif, biaya yang terjangkau, serta sistem pendukung beasiswa yang kuat, Unhas tetap menjadi tempat yang ramah bagi semua anak bangsa untuk menimba ilmu. (*)

(Rizka Fraja / Unhas.TV)