"Kenapa bisa dikatakan menyebabkan kemandulan karena jika parasit ini menginfeksi ibu hamil, maka sel pembuahan ikut tercemar dan menyebabkan keguguran," katanya.
Dampak akibat parasit ini terhadap ibu hamil bergantung pada trimester ke berapa parasit ini sudah menginfeksi ibu hamil. .
Trimester adalah periode tiga bulan yang berhubungan dengan siklus kehamilan. Jika parasit ini menginfeksi ibu hamil di trimester pertama, maka sangat besar kemungkinan terjadi keguguran,
Jika terinsfeksi pada trimester kedua, dapat mengakibatkan bayi lahir cacat. Jika terinfeksi pada trimester ketiga, kemungkinan anak lahir normal namun dapat terjadi kecatatan di kemudian hari.
Bayi yang lahir dengan toxoplasmosis ini umumnya tidak menunjukkan gejala-gejala apapun. Namun akan terlihat pada beberapa bulan kemudian.
Tanda-tanda tersebut antara lain ruam kulit, demam, penyakit kuning, kejang, keterlambatan dalam perkembangan anak, kebutaan, perkembangan bergerak yang lambat, atau tampak lebih kecil (microcefalus) atau lebih besar (hidrocefalus).
Pemeriksaan laboratorium juga bisa dipakai untuk menentukan apakah seseorang tersebut terkena toxoplasmosis atau tidak.
Jadi, bila kucing tidak terjaga kesehatan dan kebersihannya, disarankan untuk tidak mengelus kucing, khususnya kucing liar. Kalaupun sempat bersentuhan, segera mencuci tangan dengan sabun.
Bagi ibu hamil, sebaiknya menghindari bersentuhan dengan kucing. Jangan pula makan makanan yang kurang matang untuk menghindari tercepar parasit toxoplasma gondii.
"Lebih baik, pelihara kucing yang sudah diperiksakan ke dokter dan kucing itu disterilkan," ujarnya.
Pada orang sehat atau yang memiliki kekebalan tubuh yang bagus, sistem kekebalan tubuh bisa melawan infeksi itu sehingga dampaknya bisa ringan atau hilang sama sekali.
Jika parasit ini tidak mati di tubuh manusia, maka ia bisa menetap di otot, paru-paru, dan otak selama bertahun-tahun. Parasit ini bisa kembali aktif jika sistem kekebalan tubuh manusia menurun. (*)
Zahra Tsabitha Sucheng / Iffa Aisyah Rahman (Unhas TV)