UNHAS.TV - Penyakit influenza dan pneumonia masih menjadi penyebab kematian yang tinggi, terutama pada kelompok lanjut usia dan penderita penyakit penyerta.
Vaksinasi dinilai sebagai langkah pencegahan yang sangat penting untuk menekan risiko komplikasi serius pada sistem pernapasan.
"Influenza dan pneumonia bukan penyakit ringan," ujar dr M Harun Iskandar SpPD SpP (K), dokter spesialis paru dari Makassar.
“Pada lansia dan pasien dengan komorbid, keduanya bisa berkembang menjadi komplikasi yang fatal,” lanjut dokter M Harun Iskandar.
Vaksin influenza dan pneumonia, meski berbeda jenis dan jadwal pemberiannya, memiliki peran yang sama penting, melindungi sistem pernapasan dari serangan yang bisa berujung maut.
Influenza, yang kerap dianggap sepele, sebenarnya bisa menjadi pintu gerbang bagi infeksi yang lebih berat seperti pneumonia, khususnya pada lansia, anak-anak, dan pasien dengan penyakit kronis seperti asma, kanker, atau PPOK (penyakit paru obstruktif kronis).
Menurut Harun, vaksin influenza sebaiknya diberikan setiap tahun karena virus influenza terus bermutasi. "Sebaiknya setiap tahun diberikan. Virus terus mengalami mutasi," ujarnya.
Sementara itu, vaksin pneumonia tersedia dalam dua jenis—konjugat dan polisakarida—yang umumnya cukup diberikan sekali seumur hidup, khususnya bagi lansia.
Ia menambahkan bahwa efek samping dari vaksin umumnya ringan, seperti demam atau nyeri di area suntikan. Namun, bagi individu dengan riwayat alergi berat atau yang pernah mengalami reaksi anafilaksis, pemberian vaksin sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga medis.
Pemberian vaksin influenza dan pneumonia sangat disarankan bagi kelompok usia di atas 60 tahun, penderita penyakit kronis, pasien dengan riwayat infeksi paru seperti tuberkulosis, serta mereka yang akan bepergian ke luar negeri, terutama ke negara bersuhu dingin atau yang akan melaksanakan ibadah haji dan umrah.
“Vaksin adalah salah satu cara pencegahan penyakit yang sangat penting. Kita sudah melihat buktinya saat pandemi COVID-19. Vaksin menyelamatkan jutaan nyawa,” tegas Harun.
Upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya vaksinasi, kata dia, merupakan tanggung jawab bersama.
Pencegahan melalui vaksin jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan pengobatan ketika infeksi telah terjadi.
Pneumonia sendiri masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi akibat infeksi, terutama karena bakteri Streptococcus pneumoniae.
Sayangnya, tingkat kesadaran masyarakat terhadap vaksinasi ini masih rendah. Banyak yang tidak tahu, atau bahkan menganggap vaksinasi hanya penting saat pandemi.
Tidak Hanya Soal Medis
>> Baca Selanjutnya