News

Ini Dampak Aktivitas Manusia Terhadap Lingkungan Geologis? Bahaya & Bencana Mengancam

UNHAS.TV - Aktivitas manusia telah memberikan dampak yang signifikan terhadap lingkungan geologis di seluruh dunia. Hal itu seiring dengan pertumbuhan populasi manusia serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Lantas dampak seperti apa saja yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia terhadap lingkungan geologis dari bumi kita ini?

Dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan geologis adalah konsekuensi dari interaksi manusia dengan unsur-unsur geologi seperti tanah, air, udara dan bentuk lahan.

Aktivitas manusia seperti penambangan, deforestasi, pencemaran dan perubahan iklim dapat menyebabkan perubahan signifikan terhadap lingkungan geologis.

Hal tersebut dapat berakibat degradasi tanah, kerusakan habitat alami, pencemaran udara, tanah, dan air, serta perubahan iklim global.

Pakar Geologi Universitas Hasanuddin (Unhas), Ir Ilham Alimuddin ST MGis PhD menjelaskan salah satu aktivitas manusia yang berdampak langsung pada lingkungan geologis yakni terkait pertambangan mineral.

Ilham mengatakan bahwa proses penambangan adalah proses yang panjang mulai dari perizinan, kajian eksplorasi, hingga proses penambangannya atau eksploitasi.

"Dari proses izin penambangan, sudah bisa diprediksi dari aspek lingkungan terkait jika penambangan tersebut dilakukan dan dampak seperti apa yang akan terjadi di wilayah tersebut bagi masyarakat sekitarnya," jelas Kepala Pusat Studi Kebencanaan LPPM Universitas Hasanuddin itu.

”Aktivitas manusia kalau tidak dikontrol akan merusak alam yang dapat berakibat pada terjadinya bencana-bencana yang merugikan lingkungan dan masyarakat. Sudah banyak contoh yang bisa kita lihat dari polah tingkah manusia,” tambahnya.

Untuk itu, jelas Sekretaris Laboratorium Geokomputasi dan Penginderaan Jauh Teknik Geologi Unhas itu, kegiatan penambangan yang ramah lingkungan atau berkelanjutan wajib diambil, bukan lagi alternatif.

"Kalau mau lingkungan geologis kita, bumi kita ini masih ingin dinikmati anak-cucu, tentu cara-cara yang merusak harus ditinggalkan. Pilihannya adalah menambang dengan cara yang lebih ramah lingkungan," harapnya.

Tak bisa dipungkiri, sejak Indonesia ditemukan sebagai negara kaya akan mineral seperti nikel, kegiatan penambangan di tanah air, semakin marak. Bahkan banyak diistilahkan ugal-ugalan. Tidak taat aturan, tidak menggunakan teknologi ramah lingkungan.

"Semua pilihan ada di kita. Mau lingkungan geologi atau bumi kita lestari, tentu pilihannya adalah cara-cara yang ramah lingkungan. Diatur dengan baik, teknologi yang bagus, jangan asal mengambil, tanpa peduli untuk anak-cucu ke depan," pungkasnya. (*)

Zahra Tsabita Sucheng/Taslia Ramadhani