PERANCIS, UNHAS.TV- Di balik tengkorak manusia yang kompleks, sebentar lagi akan hadir penjelajah baru, sebuah robot mikro seukuran butiran beras, dirancang untuk menelusuri jaringan otak dengan presisi tinggi. Teknologi ini sedang dikembangkan oleh perusahaan rintisan asal Perancis, Robeauté, yang baru saja meraih pendanaan sebesar 27 juta euro (sekitar 29 juta dolar AS) untuk mewujudkan visinya.
Mikrorobot ini dijadwalkan menjalani uji klinis pertamanya pada tahun 2026, dengan misi awal melakukan mikrobiopsi terhadap tumor otak. Dalam situs resminya, Robeauté (2025)menyebutkan bahwa teknologi ini berpotensi membantu para dokter memahami dan mengobati penyakit otak dengan lebih baik, melalui cara yang minim risiko dan jauh lebih akurat dibandingkan teknik bedah konvensional.
Bukan Sekadar Kecil, Tapi Cerdas
Dalam artikel “Neurosurgical microrobot enables in-vivo brain navigation,” (Brain and Spine Journal, 2025) menjelaskan bahwa Robot ini dimasukkan ke dalam otak melalui sayatan mikroskopik di tengkorak, hanya beberapa milimeter lebarnya. Setelah masuk, ia melintasi jaringan otak melalui jalur lengkung, melewati pembuluh darah dan matriks ekstraseluler—area yang sebelumnya tak bisa dijangkau oleh alat-alat bedah biasa yang bersifat kaku seperti jarum atau holder elektroda.
Pergerakannya ditenagai oleh cincin silikon kecil yang berputar, menciptakan gaya adhesi mikro untuk mendorong jaringan otak tanpa merusaknya. Teknologi ini memungkinkan robot untuk bergerak perlahan—sekitar 3 milimeter per menit—dan bahkan bisa mundur melalui jalur yang sama saat dikeluarkan, (Robeauté technical overview, 2025)