Budaya
News

Jejak Megalitikum di Soppeng, Situs Bulu Matanre Ungkap Kisah Leluhur dan Kekuatan Spiritual

UNHAS.TV - Di balik keindahan alamnya, Kabupaten Soppeng menyimpan jejak peradaban masa lalu yang memiliki nilai edukatif, spiritual, dan historis.

Salah satu warisan budaya yang menarik perhatian adalah Situs Bulu Matanre, makam kuno yang mengungkap kisah leluhur dan kekuatan spiritual di masa lampau.

Situs ini, yang terletak di Desa Mattabulu, Kecamatan Lalabata, merupakan makam dari salah satu pemimpin Kerajaan Soppeng Riaja.

Wilayah kekuasaannya pada masa lampau mencakup sebagian Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Barru. Bagi sebagian masyarakat Bugis, situs ini dianggap sebagai destinasi religi yang sakral.

Menurut Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng, Dr Karim SPd MPd, Situs Bulu Matanre memberikan kesaksian bahwa Soppeng memiliki budaya luar biasa.

"Bulu Matanre ini sebenarnya memberikan juga kesaksian bahwa Soppeng ini memiliki budaya yang luar biasa di era megalitikum, di era batu besar," ungkapnya.

Dr. Karim menambahkan bahwa keberadaan situs di ketinggian mencerminkan kekuatan supranatural pemimpinnya.

"Ketika itu Petta Bulu Matanre memiliki kekuatan, dan hal-hal yang berbeda yang dimiliki kebanyakan orang, sehingga bisa menjangkau Bulu Matanre ini di masa lalu," jelasnya.

Ia juga menuturkan bahwa medan situs di masa lampau jauh lebih sulit dijangkau.

Muh. Adnan Kasogi, S.Sos., M.Si., seorang Dosen FISIP Unhas, menyebut peran akademisi sangat strategis dalam pelestarian ini.

"Peran Unhas sangat strategis. Pertama dilakukan bentuk riset yang mendalam, dan memperdalam ilmu pengetahuan tentang Situs Bulu Matanre," tutur Adnan.

Ia menekankan pentingnya publikasi riset hingga ke ranah internasional.

Lebih lanjut, Dr. Karim menjelaskan bahwa pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengungkap misteri yang masih tersimpan di Situs Bulu Matanre.

"Upaya pemerintah tentu ikut bersama dengan masyarakat, pemerintah desa, bersama kelompok budayawan, mahasiswa, bahkan peneliti," ujarnya.

"Itu untuk bagaimana mengungkap bagaimana apa sih sebenarnya misteri yang ada di Petta Bulu Matanre yang menurut orang masih banyak yang belum terungkap sampai sekarang," tutupnya.

(Amina Rahma Ahmad / Unhas.TV)