Kami dan tim diundang menuju Zhenjiang, kota besar di selatan China untuk bertemu dengan Rektor Guangdong Ocean University (GOU). Universitas ini juga fokus dibidang kelautan dan perikanan.
Kami ingin membicarakan detail rencana join degree untuk master di beberapa bidang ilmu, khususnya kelautan dan perikanan. Juga dalam bidang Teknik Kelautan. Setelah itu, kami dijadwalkan untuk membicarakan bbp rencana kerjasama bisnis, terutama di bidang blue economy (bisnis hasil laut), antara perusahaan milik Unhas dan beberapa pengusaha di Guangdong.
Demikian gambaran umum edisi perjalanan kali ini. Saya harus mengakui bahwa di bidang blue economy, China sangat maju. Bisnis produk laut mempunyai omzet yang sangat besar, dan kuncinya adalah kerjasama antara semua stakeholder.
Dukungan dari pemerintah sangat besar, dengan memberikan dana penelitian dan pengembangan inovasi yang besar bagi perguruan tinggi dan institusi riset. Hasil riset langsung digunakan oleh industri dan masuk di pasar.
Mereka melibatkan UMKM untuk ikut memproduksi sehingga ekonomi bangkit secara merata. Pemerintah memberikan insentif kepada pengusaha yang banyak melibatkan pekerja-pekerja lokal dan menyerap bahan baku lokal. Kondisi inilah yang membuat mesin perekonomian China tetap jalan dan terus bergerak.
Saat di pesawat yang sedang terbang dari Nanjing ke Guangzhou, saya teringat sebuah pesan yang disampaikan guru saya saat masih nyantri. “Belajarlah sampai negeri China.” Hmmm, dalam beberapa hal ada benarnya.
Perlahan pesawat mendarat di airport kota Guangzhou, saya pun melangkah sambil terus berpikir bahwa Unhas harus mampu mengirimkan produkproduk hasil inovasi nya ke China. Jangan hanya barang dari China yang membanjiri Indonesia.
Untuk kerjasama akademik, Unhas adalah satu-satunya Universitas di Indonesia dengan visi benua maritim yang sudah mampu berbicara banyak dalam bentuk kolaborasi dengan dua universitas terbaik dalam bidang marine science and technology di China, yaitu SHOU dan GOU.
Namun untuk bisnis, mungkin masih butuh waktu dan kerja keras, tapi setidaknya jalan itu sudah terbuka, walaupun masih tahap awal. Semoga.
Guangzhou, Akhir September 2025.