News

Jenazah Alwi Hamu Akan Dimakamkan di Pekuburan Keluarga Haji Kalla

MAKASSAR, UNHAS.TV - Jenazah pendiri Fajar Group, M Alwi Hamu, dijadwalkan tiba di Kota Makassar pada pukul 19.00 Wita setelah diterbangkan dari Jakarta.

Informasi yang didapatkan Unhas TV menyebutkan, setelah tiba di Makassar, jenazah akan disemayamkan di rumah duka Jalan Kapten Pierre Tendean No 14 Kota Makassar.

Setelah dishalatkan, jenazah akan dikuburkan di pekuburan keluarga M Jusuf Kalla di Pate.ne, Kota Makassar. 

BACA:

Jenazah Alwi Hamu Akan Dimakamkan di Pekuburan Keluarga M Jusuf Kalla

Obituari HM Alwi Hamu: Raja Media dari Timur Telah Tiada 

Berikut ini jadwal perjalanan jenazah M Alwi Hamu hingga ke pemakaman:

1. Pukul 16.00 WITA: Jenazah HM Alwi Hamu diterbangkan dari Jakarta menggunakan pesawat Batik Air.

2. Pukul 19.00: Jenazah akan disemayamkan di rumah duka di Jalan Kapt. Pierre Tendean N0. 14, Kota Makassar.

3. Pukul 12:00 Jenazah akan dibawa ke Masjid Al Islami Al Markaz untuk disalatkan.

4. Usai salat, rute jenazah menuju pemakaman — melintas di Gedung Graha Pena, lalu ke arah Prof Basalamah (Unifa-Nitro)

5. Jenazah kemudian menuju Pekuburan Keluarga Hadji Kalla, di Jalan Ir. Sutami, Pattene, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.

BACA: Obituari HM Alwi Hamu: Raja Media dari Timur Telah Tiada 

Alwi Hamu, mantan aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMi) ini wafat di Rumah Sakit Puri Indah Jakarta Barat sekitar pukul 06.50 WIB.

Sejak dikabarkan sakit, sejumlah sahabat dekat Alwi Hamu seperti M Aksa Mahmud dan Jusuf Kalla sering menjengukn Alwi Hamu baik ketika Alwi di rumah sakit maupun saat berada di kediaman pribadinya di Perumahan SPS Jl. Kembang Harum Utama D I/19, Kembangan, Jakarta Barat.

Semasa mahasiswa dan ketika politik Indonesia sedang genting di tahun 66, Alwi Hamu, Jusuf Kalla, Aksa Mahmud, Syarfuddin Husain (Occing), Ronald Ngantung, dan Rafiuddin Hamarung adalah tokoh pemuda pergerakan. Beberapa di antara mereka bahkan pernah merasakan berdiam di penjara karena aksi-kasi mereka.

Persahabatan mereka terus berlanjut. Ketika Alwi Hamu mendirikan Harian Fajar, Aksa dan Jusuf Kalla turut membantu Alwi Hamu.

Saat Aksa Mahmud bersama dengan Kelompok Kompas Gramedia mendirikan Harian Tribun Timur, Aksa Mahmud mengajak Syarfuddin Occing dan Ronald Ngantung menempati posisi puncak di perusahaan itu(*)