UNHAS.TV - Burnout di dunia kerja semakin menjadi perhatian karena dampaknya yang luas, baik bagi individu maupun perusahaan.
Kondisi ini muncul akibat stres berkepanjangan yang disebabkan oleh beban kerja berlebihan dan kurangnya keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.
Burnout adalah kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental yang disebabkan oleh stres berkepanjangan, terutama yang berhubungan dengan pekerjaan atau tanggung jawab berat.
Biasanya, burnout terjadi ketika seseorang merasa terlalu terbebani, kurang dihargai, atau kehilangan motivasi dalam pekerjaannya.
Gejala Burnout secara Fisik, seperti Kelelahan terus-menerus, Sakit kepala, nyeri otot, atau gangguan tidur, Sistem imun melemah (sering sakit),
Gejala Burnout secara Emosional, Merasa kosong, putus asa, atau tidak berdaya, Mudah tersinggung atau emosional, Kehilangan kepuasan dalam pekerjaan.
Gejala Burnout secara Perilaku & Kinerja, Menurunnya produktivitas, Sulit berkonsentrasi dan sering menunda pekerjaan, Menjauhi rekan kerja atau merasa sinis terhadap pekerjaan.
Penyebab Burnout antara lain Beban kerja berlebihan, Kurangnya kontrol atas pekerjaan, Tuntutan pekerjaan yang tinggi tanpa apresiasi, Ketidakseimbangan kehidupan kerja (work-life balance), Lingkungan kerja yang toxic.
Cara Mengatasi Burnout
Istirahat cukup dan tidur berkualitas, Olahraga dan meditasi untuk mengurangi stres, Kelola waktu dengan baik, buat prioritas kerja.
Diskusi dengan atasan atau rekan kerja untuk mencari solusi, Cari dukungan sosial dari keluarga dan teman, Ambil cuti atau jeda untuk menyegarkan pikiran.
Kalau burnout dibiarkan, bisa berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental. Jadi, penting untuk mengenali tanda-tandanya dan segera mengambil tindakan!
Lalu, bagaimana cara mencegah dan mengatasi burnout agar tidak berdampak lebih buruk?
Simak selengkapnya di video ini.