MAKASSAR, UNHAS.TV - Sanae Takaici yang baru saja ditetapkan sebagai Perdana Menteri Jepang langsung mengeluarkan kebijakan yang amat tegas kepada imigran yang berdiam atau bekerja di Jepang.
Di depan wartawan, ia menyatakan hendak membangun hubungan yang baik dengan orang asing namun orang asing tersebut harus mematuhi peraturan yang berlaku di Jepang tanpa pengecualian.
Ia melihat pengaruh kehadiran warga asing di Jepang lambat laun memengaruhi kebudayaan Jepang dan hal itu tidak bisa dibiarkan berlarut. "Kepada mereka yang datang dengan motif ekonomi dan menjadi pengungsi, mereka harus dipulangkan ke negaranya. Begitu pula yang memiliki izin tinggal melebihi ketentuan.
Sanae Takaici pun telah menunjuk Kimi Onoda sebagai Menteri Keamanan Ekonomi yang salah satu tugasnya yakni menangani permasalahan keimigrasian. Kimi Onoda adalah perempuan politisi yang terkenal sebagai Pro-Orang Jepang dan anti imigrasi.
"Apa yang salah dengan patriotisme? Apa yang salah dengan mencintai Jepang? Jika kalian benci hal itu, maka silakan tinggalkan Jepang," kata Kimi Onoda.
Uniknya, Kimi Onoda lahir di Amerika Serikat dari pasangan ayah berdarah Caucasian dan ibunya orang Jepang. Keluarga itu kemudian kembali ke Jepang pada saat Kini Onoda pada usia satu tahun.
Keputusan Sanae Takaici itu menuai banyak kritikan. Menurut penentangnya, Sanae Takaici lebih baik fokus mengatasi jumlah penduduk usia produktif yang makin mengecil seiring pertumbuhan lansia yang makin membesar.
Kondisi demikian dipandang sangat penting diatasi segera karena ini menyangkut perekonomian Jepang sehingga kebijakan imigrasi harus dijalankan lebih hati-hati.(*)








