Pendidikan

Kepala BPOM Dukung Riset Inovasi di Unhas, Beberkan 4 Pilar Menuju World Class University

MAKASSAR, UNHAS.TV - Universitas Hasanuddin (Unhas) terus menunjukkan komitmennya untuk memperkuat peran sebagai institusi pendidikan berkelas dunia melalui Kuliah Pakar bertajuk "Riset Inovasi Menuju World Class University".

Sejalan dengan itu, Unhas mengadakan kuliah pakar dengan menghadirkan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, dr Taruna Ikrar MBiomed PhD sebagai narasumber utama di Aula Prof. Baharuddin Lopa, Fakultas Hukum Unhas, Senin (23/12/2024).

Dokter Taruna Ikrar memaparkan pentingnya mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi dunia, termasuk digitalisasi, perubahan iklim, dan pandemi senyap (silent pandemic). Tantangan ini, menurutnya, adalah peluang untuk berinovasi jika ditangani dengan pendekatan strategis.

“Era Society 5.0 menuntut kita untuk lebih adaptif terhadap perubahan. Semakin besar tantangan, semakin besar pula peluang untuk menciptakan dampak positif. Jangan takut menghadapi tantangan, karena di baliknya selalu ada peluang besar,” ujar alumni Fak. Kedokteran Unhas ini.

Lebih lanjut, Taruna Ikrar memaparkan empat pilar utama untuk mendorong Unhas menuju World Class University atau universitas berkelas dunia. 



KULIAH PAKAR. Kepala BPOM RI, dr Taruna Ikrar MBiomed PhD menjadi narasumber utama dalam kuliah pakar di Aula Prof. Baharuddin Lopa, Fakultas Hukum Unhas, Senin (23/12/2024). (dok Humas Unhas)


Empat pilar itu, membangun kerangka kerja (framework), mengoptimalkan proses internal (processing), merumuskan strategi yang inovatif (strategy), dan menerapkan rencana aksi yang konkret (action plan).

Ia juga menekankan bahwa reputasi universitas sangat dipengaruhi oleh kontribusi alumni serta hasil karya mereka yang berdampak luas.

Kepala BPOM menegaskan komitmen lembaganya dalam mendukung riset inovasi di lingkungan kampus. Salah satu bentuk konkret dari komitmen tersebut adalah melalui program Pangan Aman Goes to Campus (PAGC), yang dirancang untuk memfasilitasi mahasiswa dan dosen dalam mengembangkan inovasi berbasis riset.

Kuliah Pakar ini menandai langkah strategis Unhas dalam memperkuat kapasitas riset dan inovasi melalui kolaborasi dengan BPOM RI.

Kehadiran mahasiswa dan dosen dalam kegiatan ini menciptakan sinergi akademik yang kuat, sekaligus mempertegas tekad Unhas untuk menjadi pelopor dalam pengembangan riset multidisiplin yang relevan dengan tantangan global. 

“BPOM siap mendukung Unhas dengan membuka akses untuk program-program seperti PAGC. Program ini bertujuan memperkuat ekosistem riset yang berorientasi pada pemecahan masalah nyata dan mendorong inovasi yang memberikan dampak langsung kepada masyarakat,” jelas Taruna

Ketua Panitia, Prof dr Muh Nasrum Massi PhD SpMK yang juga Ketua LPPM Unhas dalam sambutannya mengungkapkan harapan agar kegiatan ini dapat menjadi sarana interaksi ilmiah yang membawa sivitas akademika Unhas dalam meningkatkan jejaring internasional serta keterlibatan dalam komunitas akademik global.

“Forum ini membuka ruang bagi kita untuk berinteraksi secara akademis dengan jaringan ilmiah internasional, memperkuat kolaborasi riset, dan mengembangkan inovasi yang relevan dengan kebutuhan global,” jelas Prof Nasrum.

Rektor Unhas, Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc., dalam arahannya menekankan pentingnya riset dan inovasi untuk mendukung kemajuan universitas. Ia menyampaikan bahwa BPOM tidak hanya fokus pada bidang farmasi, tetapi juga multidisiplin, termasuk ekonomi.

“BPOM memiliki riset yang sangat kuat. Kami ingin mahasiswa Unhas menjadikan BPOM sebagai mitra strategis untuk mendalami riset multidisiplin, memanfaatkan peluang inovasi, dan menjawab tantangan global dengan solusi berbasis ekonomi yang inovatif,," jelasnya.

Kegiatan ini berlangsung dengan lancar, dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang diikuti oleh lebih dari 400 peserta, terdiri dari mahasiswa, dosen, dan peneliti Unhas. (*)