JENEPONTO, UNHAS.TV - Tim Pengabdian kepada masyarakat (PKM) dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) meluncurkan program inovatif pemanfaatan bonggol jagung di Desa Pappaluang, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, 26 Oktober 2024.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dengan memanfaatkan limbah bonggol jagung sebagai bahan baku briket, sebuah sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Inisiatif program pengabdian masyarakat ini sangat relevan bagi masyarakat Desa Pappaluang yang notabene berada di sentra produksi jagung.
Kabupaten Jeneponto menghasilkan sekitar 50.000 ton jagung pada tahun 2023, menciptakan limbah signifikan yang dapat menambah beban lingkungan. Limbah tersebut berpotensi menimbulkan polusi jika tidak dikelola dengan baik.
BONGGOL JAGUNG. Tim PKM dari FKM Unhas mengajar warga Desa Pappaluang, Kabupaten Jeneponto, program inovatif pemanfaatan bonggol jagung, 26 Oktober 2024. (dok tim PKM FKM Unhas)
Untuk itu, tim PKM FKM Unhas menginisiasi pengolahan limbah bonggol jagung menjadi briket bukan hanya untuk mengurangi limbah, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi petani dan masyarakat, serta mendukung keberlanjutan lingkungan dan perekonomian.
Kegiatan ini melibatkan mahasiswa dan dosen berpengalaman. Dosen pendamping adalah Dr Sri Handayani SKM MKes, Dr Owildan Wisudawan B SKM MKes, dan Basir SKM MSc. Sedangkan dari kalangan mahasiswa adalah dari Prodi Kesehatan Masyarakat (Kesmas) FKM Unhas.
Keterlibatan akademisi bagi masyarakat, kata Sri Handayani, sangat penting untuk memastikan keberhasilan program dan penguatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sumber daya lokal.
Adapun respon masyarakat terhadap kegiatan ini sangat baik. Antusiasme tinggi dan dukungan kuat dari warga Desa Pappaluang menunjukkan bahwa mereka menyambut program ini sebagai langkah positif untuk meningkatkan kesejahteraan.
INOVASI. Tim PKM dari FKM Unhas memberikan pelatihan program inovatif pemanfaatan bonggol jagung, untuk warga Desa Pappaluang, Kabupaten Jeneponto, 26 Oktober 2024. (dok tim PKM FKM Unhas)
"Selain itu, mereka melihat secara langsung bahwa pengelolaan limbah jagung sebagai cara yang ramah lingkungan untuk memanfaatkan sumber daya yang ada," kata Sri Handayani.
Selama kegiatan, masyarakat menunjukkan kontribusi luar biasa dengan aktif terlibat dalam roleplay, menjadikan mereka bagian integral dari program inovatif ini.
"Antusiasme dan partisipasi mereka dalam memanfaatkan limbah bonggol jagung untuk pembuatan briket mencerminkan komitmen mereka terhadap peningkatan kesejahteraan dan keberlanjutan lingkungan," tambah Owildan Wisudawan.
Rasa kepemilikan Warga