Pendidikan

Tim PKM FKM Unhas Ajar Warga Jeneponto Inovasi Pengolahan Limbah Bonggol Jagung Menjadi Briket

Keterlibatan langsung ini juga memperkuat rasa kepemilikan terhadap kegiatan tersebut, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah yang ramah lingkungan.

"Jadi efek dari kegiatan PKM ini, masyarakat semakin menyadari dampak positif dari pengolahan limbah menjadi briket dan terhadap kualitas hidup mereka," jelasnya.



BONGGOL JAGUNG. Tim PKM dari FKM Unhas mengajar warga Desa Pappaluang, Kabupaten Jeneponto, program inovatif pemanfaatan bonggol jagung, 26 Oktober 2024. (dok tim PKM FKM Unhas)


Program ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta SDG 13 yang mendorong tindakan terhadap perubahan iklim.

Melalui pengelolaan limbah pertanian yang baik, program ini berkontribusi pada pengurangan pencemaran lingkungan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Kegiatan ini menjadi contoh inspiratif dalam pengelolaan limbah pertanian. Pemanfaatan bonggol jagung sebagai bahan baku briket tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Inisiatif ini menunjukkan model kolaboratif yang efektif antara akademisi dan komunitas, serta menegaskan pentingnya inovasi dalam menciptakan solusi berkelanjutan bagi lingkungan dan ekonomi lokal. (*)